Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengumumkan “anggaran luar biasa” 26,3 miliar dolar untuk membantu negara ini pulih dari dampak yang ditimbulkan virus corona terhadap ekonominya.
Dalam pidato nasional di televisi, Selasa (21/4), Presiden Ramaphosa mengatakan, anggaran itu akan mengatasi “masalah kelaparan dan sosial” yang ditimbulkan pandemi terhadap kelompok warga termiskin Afrika Selatan. Ia mengatakan sekitar 250 ribu paket makanan akan didistribusikan di berbagai penjuru negara itu dalam beberapa hari mendatang, dan negara akan meningkatkan bantuan finansial untuk tunjangan anak dan warga yang menganggur.
Ramaphosa mengatakan paket bantuan baru itu setara dengan 10 persen produk domestik bruto Afrika Selatan, negara paling maju di benua Afrika.
Presiden memberlakukan lockdown ketat selama 21 hari mulai 26 Maret lalu pada tahap-tahap awal perebakan wabah virus corona di negara itu, dengan melarang siapa pun kecuali pekerja esensial meninggalkan rumah. Ramaphosa mengatakan pemerintah akan mengikuti “pendekatan yang disesuaikan dengan risiko” untuk membuka kembali perekonomian, dan bahwa ia akan mengungkapkan suatu rencana bertahap mengenai pelonggaran lockdown pada hari Kamis.
Afrika Selatan mencatat 3.465 kasus COVID-19 terkonfirmasi, termasuk 58 kematian. [uh/ab]