Tautan-tautan Akses

Prancis Tarik Pasukan dari Mali Akhir Bulan Ini


Pasukan Prancis berpatroli di wilayah pegunungan terpencil di Mali utara (foto: Dok).
Pasukan Prancis berpatroli di wilayah pegunungan terpencil di Mali utara (foto: Dok).

Prancis berencana memulai penarikan pasukannya dari Mali akhir bulan ini, setelah melakukan intervensi bulan Januari untuk mengusir kelompok militan Islam yang menguasai wilayah utara negara itu.

Di udara dan darat, pasukan Prancis berpatroli di wilayah pegunungan terpencil di Mali utara. Pasukan Prancis menyebut kawasan itu “Planet Mars.” Lembah Terz yang ganas digunakan sebagai tempat persembunyian oleh kelompok militan Islam yang didesak keluar dari kota-kota Mali utara.

Pimpinan regu patroli itu yang hanya menyebutkan nama depannya, Clement, mengatakan, kawanan pemberontak itu tidak punya kendaraan dan di sini sejak lama tidak ada turis datang. Yang ada di wilayah ini adalah para pelaku jihad, tidak ada warga sipil, tidak ada perempuan, tidak ada anak-anak, tidak ada pengembara.

Prancis dijadwalkan mulai menarik 4.000 pasukannya dari Mali pada akhir bulan ini. Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius yang berkunjung ke Bamako hari Jumat menjamin pemerintah Mali bahwa penarikan itu tidak akan dilakukan secara serta merta.
Fabius mengatakan, ini adalah arah yang perlu kami ambil, di mana tidak ada pasukan militer independen. Akan ada gerakan politik yang berbeda dengan ide-ide politik bebas dan adalah perlu mencari jalan dialog.

Prancis secara bertahap akan menyerahkan kepada 6.300 pasukan Afrika yang didukung PBB dalam beberapa minggu mendatang, sebelum pasukan penjaga perdamaian PBB tiba bulan Juli. Pasukan Prancis akan menggantikan sebagian satuan pasukan itu.

Paul Melly, dari lembaga kebijakan Chatham House mengatakan, “Tentu saja selalu ada risiko para pelaku jihad mungkin berusaha menyusun kembali kekuatan, tetapi ada pasukan Chad di Mali Utara dan mereka akan terus memerangi unsur-unsur jihat, dan kemungkinan Prancis akan mempertahankan sebagian satuan tempur, terutama pasukan khusus.”

Enam puluh kilometer di sebelah utara Bamako, Uni Eropa membangun tempat pelatihan untuk memperbaiki kemampuan tentara Mali, yang menurut para analis digaji rendah dan hampir tidak dipersenjatai lengkap. Para pelatih Prancis pun, adalah tentara dari beberapa negara Eropa.

Melly mengatakan, Mali berupaya membangun kembali negara itu secepat mungkin. Presiden Mali mengumumkan pemilu bulan Juli, meski ada kekhawatiran kerangka waktu yang pendek itu akan terbukti tidak bisa diwujudkan.

Recommended

XS
SM
MD
LG