Presiden Amerika Barack Obama mengulangi seruannya untuk mengakhiri potongan pajak 4 milyar dolar bagi perusahaan migas yang mendapat keuntungan milyaran dolar di tengah naiknya harga bensin, sementara fraksi Republik menentang rencana itu karena akan berdampak buruk bagi lapangan kerja di Amerika.
Dalam pidato mingguannya hari Sabtu, Presiden Obama menyebutkan tidak keberatan perusahaan atau industri migas mendapat keuntungan atas keberhasilan mereka, tetapi pemberian subsidi bagi industri migas tidak masuk akal.
Presiden Obama mengatakan apabila perusahaan minyak mendapat keuntungan besar dan rakyat membayar harga bensin tinggi, sementara pemerintah berusaha mengurangi anggaran belanja yang tidak perlu, pemberian potongan pajak ini tidak benar dan perlu diakhiri.
Dalam pidato tanggapan fraksi Republik, anggota DPR James Lankford menyebutkan bahwa Presiden Obama sendiri mengakui, mengakhiri subsidi bagi perusahaan-perusahaan minyak besar tidak akan berdampak langsung pada harga minyak. Penghentian subsidi itu hanya akan memperburuk masalah, ujar Lankford
Lankford mengatakan bahwa di negara bagian asalnya dan di negara-negara bagian lainnya ribuan orang sangat tergantung pada pendapatan dari produksi energi. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Presiden Obama mungkin berpikiran dapat menghukum para CEO perusahaan besar, tetapi rencananya itu akan berdampak negatif pada konsumen minyak sehari-harinya dan membahayakan lapangan kerja jutaan orang yang bekerja di perusahaan minyak.
Lankford mengatakan fraksi Republik yakin jawaban bagi masalah energi Amerika terletak pada upaya untuk memperluas produksi energi.