Presiden Donald Trump Kamis mencapai 6 bulan masa jabatan sebagai presiden. Enam bulan yang lalu Trump mengambil sumpah jabatan di tangga Gedung Kongres Amerika, berjanji akan menyelamatkan negara dari apa yang dia katakan sebagai “kehancuran Amerika" akibat banyaknya pabrik-pabrik yang bangkrut dan terlampau banyak warga terperangkap dalam kemiskinan.
"Waktu untuk omong kosong berakhir. Sekarang tiba saat untuk bertindak," janji Trump dalam pidato pelantikannya.
Yang terjadi selanjutnya adalah awal paling meresahkan dalam sejarah Amerika, sebuah kurun yang ditandai dengan protes, cuitan kontroversial, angka popularitas rendah, dan sebuah penyelidikan kolusi antara kampanye Trump dan Rusia yang akan membayang-bayangi pemerintahannya pada bulan-bulan mendatang.
Ada beberapa keberhasilan awal. Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif, membingungkan, banyak di antaranya membatalkan peraturan masa pemerintahan Presiden Obama yang ditentang oleh Partai Republik.
Trump juga memenuhi salah satu janji kampanye yang utama ketika Senat memberi persetujuan atas pilihannyauntuk Mahkamah Agung, yakni Hakim Neil Gorsuch yang konservatif.
Tetapi juga ada beberapa kemunduran besar. Trump dan Partai Republik menghadapi rintangan besar di Senat dalam usaha mereka untuk mencabut dan mengganti undang-undang perawatan kesehatan yang dihasilkan Presiden Barack Obama, ini merupakan kekecewaan besar bagi pemilih konservatif yang telah menuntut pembatalan Obamacare selama bertahun-tahun.
Prioritas Trump lainnya seperti reformasi pajak dan belanja infrastruktur telah ditangguhkan sementara Kongres berusaha keras menangani isu layanan kesehatan. [sp]