Tautan-tautan Akses

Pondok-pondok yang Menjamur di Luar Restoran New York akan Dibuat Semi Permanen


Penertiban Makan Restoran Luar Ruangan Pasca Darurat Pandemi
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:23 0:00

Penertiban Makan Restoran Luar Ruangan Pasca Darurat Pandemi

Ketika pandemi COVID-19 belum terkendali, banyak restoran di New York yang mendirikan pondok-pondok kecil di jalanan kota untuk menampung para pengunjung. Banyak orang pun suka dengan keberadaannya.

Baru-baru ini, Dewan Kota New York mengesahkan sebuah legislasi yang akan menciptakan sebuah sistem, yang mengizinkan pondok-pondok itu tetap berdiri dari April hingga November setiap tahunnya.

Akan tetapi, tidak semua orang senang dengan kebijakan tersebut.

Bagi banyak warga Kota New York, area makan restoran di luar ruangan (outdoor) menjadi salah satu nilai plus selama pandemi.

Pondok-pondok tepi jalan bermunculan di sekeliling kota, memperpanjang nyawa banyak restoran yang rentan bangkrut saat itu. Pondok-pondok itu didirikan untuk menampung pengunjung, yang selama pandemi dilarang makan di dalam ruangan.

Seiring berakhirnya status pandemi di Kota New York, berakhir pula regulasi khusus yang mengaturnya. Sejak saat itu, nasib pondok-pondok tersebut tidak jelas.

Pondok-pondok kecil di jalanan kota New York menjamur ketika pandemi COVID-19 melanda kota 'Big Apple' ini.
Pondok-pondok kecil di jalanan kota New York menjamur ketika pandemi COVID-19 melanda kota 'Big Apple' ini.

Namun pada awal Agustus lalu, para pejabat kota mengambil keputusan untuk menjadikan ruang makan outdoor tersebut bagian semi permanen dari desain jalanan Kota New York.

Mathias Van Leyden, pemilik restoran Loulou, mengatakan, “Kami menerima keputusan itu dan kami senang New York mulai berubah menjadi lebih bernuansa Eropa, di mana orang-orang duduk di luar dan membuat suasananya lebih hidup dari biasanya. Saya rasa nanti pondok-pondok yang jelek akan dibongkar dan tidak dibangun lagi secara sama pada tahun berikutnya. Saya rasa pergantian tiap tahun itu akan membawa hal positif bagi kota ini.”

Kota New York mengesahkan legislasi yang akan menciptakan sebuah sistem yang memungkinkan para pemilik restoran untuk mendirikan pondok-pondok makan di badan jalan selama April hingga November, sebelum membongkarnya pada bulan-bulan musim dingin.

Sementara penggunaan trotoar sebagai ruang makan outdoor masih diizinkan sepanjang tahun, seperti sebelum pandemi. Namun kini hal itu diizinkan di lebih banyak tempat di kota itu.

Beberapa pondok dibangun secara sederhana: terbuat dari kayu dengan lubang-lubang pencahayaan, beberapa meja, serta tirai plastik untuk menghalau air hujan maupun salju.

Beberapa restoran lain membangunnya dengan lebih mapan, dengan dekorasi yang sesuai desain interior restoran, plus penghangat ruangan, tanaman dan tempat duduk mewah.

Para pelanggan duduk di luar restoran yang mengoperasikan ruangan di luar serta tersebar hingga ke trotoar dan jalan saat pandemi COVID-di New York.
Para pelanggan duduk di luar restoran yang mengoperasikan ruangan di luar serta tersebar hingga ke trotoar dan jalan saat pandemi COVID-di New York.

Kembali, Van Leyden, “Saya rasa kota ini perlu dibersihkan. Beberapa orang tidak membangunnya dengan layak. Merekalah yang membuat komunitas restoran tampak buruk. Jadi mereka harus dibersihkan. Mereka harus membangunnya dengan layak atau tidak usah sama sekali.”

Langkah itu disambut baik kalangan industri jasa.

Andrew Rigie, direktur New York City Hospitality Alliance, kelompok dagang pemilik restoran dan tempat hiburan malam di Kota New York, mengatakan, “Program permanen yang baru disahkan dewan kota jauh lebih inklusif. Ribuan restoran yang sebelumnya tidak memenuhi syarat untuk memiliki ruang makan di trotoar sebelum pandemi kini diizinkan untuk membukanya. Banyak formalitas dan birokrasi yang sebelum pandemi wajib dilalui kini telah dipangkas dan dikurangi. Selain itu, biaya untuk mendapat izinnya juga jauh lebih murah. Kami rasa ini akan menjadi program ruang makan outdoor yang jauh lebih inklusif bagi restoran-restoran di kelima wilayah (Kota New York).”

Meskipun banyak yang masih menyukai pondok-pondok itu, sebagian lainnya menganggap keberadaannya sudah tidak lagi diperlukan.

Mereka mengeluhkan semakin tingginya tingkat kebisingan dan kepadatan, berkurangnya badan jalan, dan bahwa beberapa pondok itu bobrok dan terbengkalai sehingga merusak pemandangan.

Pondok-pondok yang Menjamur di Luar Restoran New York akan Dibuat Semi Permanen
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:05:03 0:00

Leif Arntzen, anggota Koalisi Bersatu untuk Kebijakaan Perkotaan yang Adil, dengan tegas menentang perluasan ruang makan di trotoar menjadi di badan jalan.

Organisasinya mengatakan, pemerintah kota seharusnya melakukan studi dampak lingkungan terlebih dahulu sebelum mengambil kebijakan yang membuat pondok-pondok itu lebih bersifat permanen.

“Bagi warga, dampaknya adalah lebih sedikit ruang di pinggir jalan, lebih sedikit ruang untuk trotoar, lebih sedikit ruang untuk badan jalan, lebih sedikit ruang untuk berlalu-lalang, lebih sedikit ketenangan, lebih sedikit akses darurat. Semuanya lebih sedikit. Dampaknya lebih menguntungkan bagi satu industri, tapi lebih sedikit bagi orang-orang lainnya,” ujarnya.

Proses perizinan, penetapan jumlah biaya, pemberian lisensi, hingga persyaratan desain pondok masih belum ditentukan. Meski demikian, peraturan menyangkut hal itu rencananya akan diterapkan mulai November 2024. [rd/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG