Tautan-tautan Akses

Pompeo Serukan Myanmar Bebaskan 2 Wartawan Reuters yang Ditahan


Menlu AS Mike Pompeo (kiri) berjabatan tangan dengan Menlu Myanmar Kyaw Tin di Singapura, 4 Agustus 2018.
Menlu AS Mike Pompeo (kiri) berjabatan tangan dengan Menlu Myanmar Kyaw Tin di Singapura, 4 Agustus 2018.

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo, Sabtu (3/8) mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Myanmar Kyaw Tin dan menyerukan pembebasan segera dua wartawan Reuters yang ditahan di negara itu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Heather Nauert mengatakan kepada VOA, Pompeo menyampaikan isu ini dalam pertemuan di sela-sela KTT Asia Timur itu, dan mengatakan Amerika sangat prihatin tentang masih terus berlanjutnya penahanan kedua wartawan itu. Kedua wartawan itu didakwa memiliki dokumen-dokumen yang terkait dengan operasi keamanan terhadap warga minoritas Muslim-Rohingya di negara bagian Rakhine di Myanmar.

Dalam perkembangan lainnya, Pompeo mengatakan kepada sekelompok wartawan yang bepergian bersamanya dan sejumlah wartawan lokal bahwa ia yakin Korea Utara akan melakukan denuklirisasi, tetapi mengakui bahwa selama KTT itu ia belum bertemu dengan pejabat Korea Utara.

Pompeo mengatakan ada laporan-laporan bahwa Rusia melanggar sanksi PBB terhadap Korea Utara, yang akan menjadi masalah serius. Ditambahkannya, “Kami telah mendapatkan laporan bahwa Rusia mengijinkan usaha patungan dengan perusahaan Korea Utara dan memberikan ijin kerja baru bagi pekerja tamu Korea Utara. Jika laporan ini terbukti akurat, kami memiliki setiap alasan untuk percaya bahwa hal ini melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2375.”

Pompeo mengatakan telah menyampaikan kepada para pemimpin yang ditemuinya dalam KTT ini tentang pentingnya mempertahankan sanksi-sanksi terhadap Korea Utara.

Departemen Keuangan Amerika, Jumat (3/8) memberlakukan sanksi terhadap sebuah bank Rusia karena membantu Korea Utara menghindari tindakan Dewan Keamanan PBB, yang dimaksudkan untuk menyudahi program senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara.

Departemen Keuangan mengatakan Agrosoyuz Commercial Bank yang berkantor di Moskow telah mempercepat “transaksi signifikan” dengan seorang individu yang masuk dalam daftar hitam Amerika karena terlibat dalam program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. [em]

XS
SM
MD
LG