Polisi Turki hari Senin (15/10) menggeledah konsulat Saudi di Istanbul untuk pertama kalinya, sejak wartawan Saudi, Jamal Khashoggi hilang, sementara Presiden Trump melontarkan gagasan bahwa hilangnya Khashoggi mungkin adalah perbuatan ‘pembunuh jahat’.
Khashoggi, seorang warga negara Saudi dan penduduk menetap di Amerika semakin kritis terhadap putra mahkota yang kuat Mohammad bin Salman, tidak pernah tampak lagi sejak ia masuk ke konsulat itu tanggal 2 Oktober untuk mengurus surat pernikahannya.
Para pejabat Turki mengatakan, mereka yakin dia dibunuh, sebuah tuduhan yang disangkal Arab Saudi, kontroversi yang merupakan pukulan besar terhadap citra kerajaan dan upaya-upaya putra mahkotanya yang muda dalam memamerkan reformasi.
Trump mengirim Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke kerajaan Saudi untuk apa yang disebut Departemen Luar Negeri sebagai "pertemuan tatap muka dengan pimpinan Saudi" guna mencari tahu apa yang terjadi.
Sampai sekarang, Riyadh belum mengizinkan penyelidik Turki menggeledah konsulat, wilayah resmi Saudi. (ps/al)
