Tiga warga Tibet membakar diri di Tiongkok barat dalam dua hari ini, sementara sebuah demonstrasi mahasiswa di propinsi Qinghai yang menentang kecaman Tiongkok atas aksi bakar diri ditumpas oleh polisi.
VOA siaran Tibet melaporkan bahwa dua laki-laki membakar diri hari Senin dan seorang biarawati meninggal setelah membakar diri hari Minggu.
Wangyal, seorang laki-laki Tibet berusia 20an tahun, membakar diri di propinsi Sichuan. Ia dilaporkan sempat meneriakkan slogan-slogan kembalinya Dalai Lama dan kebebasan bagi rakyat Tibet. Sejumlah sumber mengatakan pihak berwenang Tiongkok segera tiba di lokasi kejadian hari Senin dan memindahkan mayat Wangyal yang hangus.
Laki-laki lainnya, Kunchok Tsering berusia 18 tahun, meninggal setelah membakar diri di propinsi Gansu. Sangay Dolma, seorang biarawati, meninggal setelah membakar diri sehari sebelumnya diluar kantor pemerintah di propinsi Qinghai.
Secara terpisah, pasukan keamanan Tiongkok hari Senin menumpas demonstrasi oleh ribuan mahasiswa Tibet di Qinghai dan mengakibatkan sejumlah korban cedera. Para demonstran itu meneriakkan slogan-slogan yang menuntut kesetaraan hak berbahasa, kebebasab dan pergantian kepemimpinan.
VOA siaran Tibet melaporkan bahwa dua laki-laki membakar diri hari Senin dan seorang biarawati meninggal setelah membakar diri hari Minggu.
Wangyal, seorang laki-laki Tibet berusia 20an tahun, membakar diri di propinsi Sichuan. Ia dilaporkan sempat meneriakkan slogan-slogan kembalinya Dalai Lama dan kebebasan bagi rakyat Tibet. Sejumlah sumber mengatakan pihak berwenang Tiongkok segera tiba di lokasi kejadian hari Senin dan memindahkan mayat Wangyal yang hangus.
Laki-laki lainnya, Kunchok Tsering berusia 18 tahun, meninggal setelah membakar diri di propinsi Gansu. Sangay Dolma, seorang biarawati, meninggal setelah membakar diri sehari sebelumnya diluar kantor pemerintah di propinsi Qinghai.
Secara terpisah, pasukan keamanan Tiongkok hari Senin menumpas demonstrasi oleh ribuan mahasiswa Tibet di Qinghai dan mengakibatkan sejumlah korban cedera. Para demonstran itu meneriakkan slogan-slogan yang menuntut kesetaraan hak berbahasa, kebebasab dan pergantian kepemimpinan.