Seorang tersangka dalam kasus kematian perempuan Swiss di pulau wisata Phuket, Thailand, hari Minggu (8/8) didakwa dengan pasal pembunuhan dan perampokan.
Tersangka – Teerawat Thothip – laki-laki Thailand berusia 27 tahun yang tinggal di Phuket, mengakui pembunuhan itu dan dibawa ke konferensi pers polisi untuk mengakui kesalahannya.
Seorang perwira polisi senior mengatakan tim penyelidik melacak tersangka dengan menggunakan rekaman kamera keamanan, dan dalam interogasi diketahui ia memiliki sejumlah goresan dan memar di bagian tubuhnya.
Mayat perempuan Swiss, Nicole Sauvain-Weisskopf yang berusia 57 tahun, ditemukan Kamis lalu (5/8) di sebuah tempat terpencil di pulau itu. Media Swiss melaporkan ia adalah anggota dinas diplomatik negara itu.
Tersangka mengatakan kepada wartawan, ia datang ke hutan itu Selasa lalu (3/8) untuk menemukan tanaman langka yang bisa dijual, tetapi upaya itu tidak membuahkan hasil. Dalam perjalanan pulang, ia melalui air terjun dan melihat Sauvain-Weisskopf. Ia mengatakan ia mencekiknya dari belakang dan Sauvain-Weisskopf sempat melawan sebelum akhirnya tidak sadarkan diri.
Thothip mengatakan ia menutupi mayatnya dengan kain hitam yang ditemukan di dekat lokasi itu, mengambil 300 baht atau sekitar 9 dolar dari tas punggung Sauvain-Weisskopf dan membuang sepatu ketsnya. Thothip mengatakan motifnya karena ia tidak punya uang dan pekerjaan akibat pandemi virus corona.
Juru bicara polisi mengatakan penyebab kematian perempuan itu belum dikukuhkan, dan pihak berwenang belum merilis laporan otopsi.
Insiden ini mengacaukan program “Phuket Sandbox” atau “Kotak Pasir Phuket” di mana pemerintah berupaya mengajak wisatawan asing yang sudah divaksin untuk kembali mengunjungi tempat-tempat wisata populer yang berjuang keras untuk bertahan selama pandemi virus mematikan ini. [em/ka]