Polisi di Kazakhstan telah menangkap sekitar 500 demonstran yang menentang pemilihan presiden awal pada Minggu (9/6), yang dianggap tidak sah oleh para pengunjuk rasa.
Sebagian demonstran berteriak "tidak tahu malu" ketika mereka diusir, mendesak polisi untuk mengabaikan perintah untuk menangkap mereka dan "berpihak ke sisi rakyat."
Sebuah laporan pemerintah mengatakan tiga polisi terluka.
Exit poll di Kazakhstan menunjukkan Kassym-Jomart Tokayev, presiden sementara yang dipilih sebagai penerus oleh mantan presiden Nursultan Nazarbayev, memenangkan sedikitnya 70 persen suara, mengalahkan enam kandidat lain. Jumlah partisipasi pemilih mencapai 77 persen.
Para pendukung oposisi menyerukan boikot, mengatakan pemilu pada Minggu tidak bebas maupun adil. Mereka menyebutnya sebagai peralihan kekuasaan ilegal dan direkayasa dari satu pemimpin autokrasi ke pemimpin autokrasi lainnya. [vm]
