Polisi Denmark Minggu pagi (15/2) menembak mati seorang laki-laki – tersangka pembunuhan dua orang di Kopenhagen hari Sabtu (14/2), yang disebut perdana menteri negara itu sebagai “tindakan teror terhadap Denmark”.
Pihak berwenang mengatakan laki-laki yang identitasnya belum diumumkan itu, ditembak setelah ia melepaskan tembakan terhadap beberapa polisi di dekat stasiun kereta api.
Para pejabat mengatakan belum ada bukti yang menunjukkan adanya penembak lain yang terlibat dalam insiden hari Sabtu yang menewaskan dua orang – satu orang dalam sebuah acara mimbar bebas dan lainnya di luar sebuah sinagog di Kopenhagen.
Polisi penyelidik Denmark Joergen Skov mengatakan “kami masih melangsungkan penyelidikan mendalam… kami perlu memastikan bahwa teori kami benar. Sejumlah hal menunjukkan bahwa kami telah menangkap orang yang benar, tetapi kami masih harus menyelidiki apakah ia bertindak sendiri. Saat ini belum ada indikasi bahwa ada tersangka lain yang terlibat”.
Dalam serangan pertama, seorang laki-laki dengan senjata otomatis menembak satu orang dan melukai tiga polisi di sebuah café. Media Denmark mengenali korban tewas itu sebagai sutradara film Finn Norgaard yang berusia 55 tahun. Acara mimbar bebas itu juga dihadiri kartunis Swedia Lars Vilks yang dikenal dengan karikatur-karikaturnya yang provokatif, termasuk karikatur Nabi Muhammad SAW tahun 2007 yang memicu ancaman terhadap kartunis berusia 68 tahun itu. Duta Besar Perancis Untuk Denmark Francois Zimeray juga menghadiri acara itu. Keduanya selamat.
Amerika mengutuk serangan di café itu dan menyebutnya sebagai hal yang menyedihkan.
Beberapa jam kemudian, Dan Uzan – seorang sukarelawan di sebuah sinagog sedang melangsungkan upacara “bat mitzvah” ketika ia ditembak. Dua polisi lainnya luka-luka.
Berbicara di depan sinagog tersebut, Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt hari Minggu menyampaikan belasungkawa.
Dalam perkembangan lain Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan kepada warga Yahudi di Eropa untuk berimigrasi ke Israel. Seruan ini juga disampaikannya beberapa saat setelah serangan berdarah terhadap sebuah supermarket kosher di Paris bulan Januari lalu.
Pejabat-pejabat Perancis melihat adanya hubungan antara tindakan kekerasan di Kopenhagen dan di Paris. Menteri Dalam Negeri Denmark Bernard Cazeneuve melihat adanya reaksi yang sama dari kedua negara.
Duta Besar Perancis Untuk Denmark Francois Zimeray dijadwalkan berbicara hari Sabtu (14/2) tentang dampak serangan terhadap kantor tabloid “Charlie Hebdo” dan supermarket kosher di Paris bulan lalu. Kedua serangan oleh ekstrimis Muslim itu menewaskan 20 orang – termasuk kedua penyerang. Tabloit “Charlie Hebdo” dikenal kerap mengolok-olok agama dan telah menerbitkan beberapa karikatur yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.
Ancaman dan serangan terhadap para kartunis itu diawali dengan penerbitan kembali 12 karikatur yang sebelumnya dimuat di suratkabar Denmark “Jyllands-Posten” pada September 2005. Suratkabar itu mengatakan karikatur-karikatur yang umumnya mengolok-olok Nabi Muhammad SAW itu merupakan bagian dari upaya untuk memperdebatkan kecaman atas Islam dan penyensoran.
Karikatur-karikatur itu juga telah memicu demonstrasi di seluruh dunia, termasuk demonstrasi dan kerusuhan berdarah di beberapa negara Muslim.
Antara bulan Oktober 2005 dan awal Januari 2006, karikatur-karikatur itu diterbitkan kembali di sebagian besar suratkabar Eropa – mulai dari Belanda, Jerman, Skandinavia, Romania dan Swiss. Setelah demonstrasi besar-besaran, mereka menerbitkan kembali di seluruh dunia, terutama di Eropa. Sejak saat itu berbagai aksi kekerasan terkait karikatur itu ditemukan di banyak tempat.
Selain para kartunis itu, seniman yang juga menjadi target kemarahan warga Muslim antara lain penulis Inggris keturunan India Salman Rushdie yang menulis novel “Satanic Verses” yang mendorong ancaman mati terhadapnya, termasuk fatwa Ayatollah Ruhollah Khomeini – pemimpin tertinggi Iran – tahun 1989 untuk membunuh Rushdie.
Sutradara film Belanda Theo Van Gogh tewas dibunuh seorang warga Muslim Belanda keturunan Maroko pada bulan November 2004 karena marah atas film pendek Van Gogh “Submission” yang mengecam perlakuan terhadap perempuan dalam Islam.
Di Jerman, sebuah parade dibatalkan hari Minggu karena adanya ancaman “konkrit” serangan Islamis. Polisi tidak merinci ancaman yang diterima.