Pejabat-pejabat mengatakan tersangka itu bernama Muhammad Merah, berusia 24 tahun, seorang warga Perancis keturunan Aljazair yang mengklaim kaitannya dengan Al-Qaida.
Seorang jaksa Perancis mengatakan Mohammed Merah selama beberapa waktu berada di Pakistan dan Afghanistan, dan dideportasi kembali ke Perancis oleh militer Amerika. Jaksa mengatakan Mohammed Merah merencanakan beberapa serangan segera terhadap polisi dan anggota tentara lainnya di daerah Toulouse.
Pejabat-pejabat Perancis mengatakan Mohammed Merah memberitahu pihak berwenang bahwa ia akan menyerahkan diri Rabu malam.
Polisi telah menangkap kakak dan pacarnya. Polisi mengatakan mereka menemukan sejumlah bahan peledak di dalam kendaraan milik kakak Mohammed Merah.
Ketegangan ini dimulai Rabu pagi setelah polisi berusaha menerobos masuk ke dalam sebuah rumah di Toulouse di mana tersangka bersembunyi dan menimbulkan aksi tembak-menembak yang menyebabkan dua polisi luka-luka. Menteri Dalam Negeri Perancis Claude Gueant mengatakan polisi bertekad menangkapnya hidup-hidup.
Claude Gueant mengatakan tersangka marah karena campur tangan militer Perancis di luar negeri dan mengatakan ia ingin membalas dendam atas kematian anak-anak Palestina di Timur Tengah. Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad mengutuk pembunuhan di sekolah tersebut dengan mengatakan, sudah saatnya bagi para penjahat untuk tidak lagi menggunakan warga Palestina untuk membenarkan tindakan mereka.
Pelaku penembakan itu dituduh membunuh seorang rabbi dan tiga anak-anak – usia empat, lima dan tujuh tahun – di sebuah sekolah Yahudi di Toulouse hari Senin, sebelum kabur dengan sepeda motor.
Polisi Perancis mengatakan tersangka penembak itu menggunakan senjata yang sama untuk membunuh tiga prajurit Perancis asal Afrika dan Karibia pekan lalu di Toulouse dan kota di dekatnya.