Seorang warga negara Afghanistan berumur 19 tahun yang ditembak polisi dan ditahan setelah menikam dua orang turis Amerika di stasiun kereta api utama Amsterdam, punya “motif teroris”, kata pejabat Kota Amsterdam, Sabtu (1/9).
Tersangka yang punya izin tinggal di Jerman, ditanyai polisi di rumah sakit tempat ia sedang dirawat karena luka-luka tembak pada bagian bawah badannya. Ia ditahan dalam kamar tersendiri di rumah sakit itu dan akan diajukan ke hadapan hakim pada Senin (3/9). Hakim itu akan memutuskan apakah ia akan terus ditahan atau tidak. Pejabat polisi Belanda tidak mengatakan tuduhan apa yang akan dikenakan atas orang itu.
“Pernyataan awal yang dikeluarkan tersangka itu mengisyaratkan ia melakukan penikaman dengan motif teror,” kata pejabat dewan Kota Amsterdam.
Polisi di Jerman menggeledah rumah tersangka itu atas permintaan polisi Belanda dan menyita beberapa komputer.
Kedua warga Amerika yang cedera dalam serangan itu sedang dirawat di rumah sakit karena luka-luka serius, tapi tidak membahayakan nyawa, kata pejabat rumah sakit.
Sebuah foto yang dibuat oleh pejalan kaki menunjukkan dua orang polisi mengarahkan senjata mereka kepada seorang lakli-laki yang mengenakan celana jeans dan bersepatu sneaker sedang terbaring di tanah dalam terowongan di stasiun kereta api utama itu.
Permulaan minggu ini polisi Belanda menangkap seorang laki-laki berumur 26 tahun yang dicurigai mengancam akan menyerang politisi ekstrem kanan Belanda, Geert Wilders, yang berencana akan mengadakan kontes karikatur yang menunjukkan sosok Nabi Muhammad.
Wilders membatalkan kontes itu pada Kamis (30/8) karena alasan keamanan, setelah ribuan orang di Pakistan berdemonstrasi untuk memprotesnya. Kelompok Taliban di Afghanistan menyerukan serangan atas tentara Belanda yang ditugaskan menjaga keamanan di negara itu.
Belanda dianggap menjadi sasaran sejak terjadinya serangan oleh kelompok Islam radikal di Perancis, Belgia, Inggris dan Jerman, karena negara-negara itu mendukung operasi militer pimpinan Amerika melawan ISIS di Timur Tengah.
Serangan teroris yang terakhir di Belanda adalah pembunuhan Theo van Gogh pada 2004. Van Gogh adalah seorang pembuat film yang suka berbicara blak-blakan dan cicit keponakan pelukis Belanda yang terkenal Vincent van Gogh. [ii]