Polisi Nikaragua Jumat (19/8) menggerebek kediaman seorang uskup Katolik Roma yang kritis terhadap pemerintahan Presiden Daniel Ortega. Penahanannya, dan beberapa pendeta, meningkatkan ketegangan antara gereja dan pemerintah yang semakin tidak toleran terhadap pembangkang.
Penggerebekan dini hari itu terjadi setelah pihak berwenang Nikaragua menuduh Uskup Matagalpa, Rolando Alvarez, "mengorganisir kelompok-kelompok kekerasan" dan menghasut mereka "untuk melakukan tindakan kebencian terhadap penduduk."
Polisi Nasional mengkonfirmasi penahanan itu dalam pernyataan kemudia. Dikatakan, operasi itu dilakukan guna memungkinkan "warga dan keluarga Matagalpa kembali ke kondisi semula."
Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika mengutuk penahanan itu dan menyerukan pembebasan segera mereka yang ditahan.
Penangkapan itu menyusul ketegangan yang meningkat selama berminggu-minggu antara gereja dan pemerintah Ortega, yang memiliki hubungan rumit dengan agama mayoritas Nikaragua dan para pemimpinnya selama lebih dari empat dekade.
Pemerintah sebelumnya telah menutup delapan stasiun radio dan satu saluran televisi di provinsi Matagalpa, utara Managua. Tujuh dari delapan stasiun radio itu dikelola oleh gereja. [ka/pp]
Forum