Sebuah ledakan dahsyat mengguncang jalan-jalan di pusat kota Nashville yang sepi, Jumat (25/12) pagi, tepat pada hari Natal. Ledakan tersebut menghancurkan jendela dan merusak beberapa gedung. Sedikitnya tiga orang luka. Pihak berwenang mengatakan mereka yakin ledakan itu disengaja. FBI memimpin penyelidikan tersebut.
Juru bicara Departemen Kepolisian Metro Nashville, Dan Aaron, mengatakan sebelum ledakan terjadi pada pukul 06.30 waktu setempat, polisi datang ke lokasi karena panggilan darurat tentang terjadinya beberapa letusan senjata, tetapi tidak menemukan tanda-tanda terjadinya insiden itu. Namun polisi melihat sebuah kendaraan yang mencurigakan dan menelpon unit lain yang khusus menangani piranti berbahaya. Ketika mereka sedang menunggu kedatangan unit itu, kendaraan tersebut meledak.
Aaron mengatakan tiga orang dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka, tetapi tidak berada dalam kondisi kritis. Ia juga mengatakan bahwa beberapa orang telah dimintai keterangan di kantor polisi, tetapi menolak memberi rincian lebih lanjut.
FBI Memimpin Penyelidikan
Juru bicara FBI Joel Sikovic mengatakan badan federal itu memimpin penyelidikan terhadap insiden itu. Tim investigasi lain dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF) juga berada di lokasi. FBI adalah badan penegak hukum utama yang menyelidiki kejahatan federal, seperti tindakan terorisme dan penyalahgunaan bahan peledak.
Hingga siang hari, anjing-anjing polisi masih terus menelusuri mobil-mobil dan gedung-gedung di daerah sekitar lokasi ledakan.
Seorang laki-laki asal Philadelphia yang tinggal di sebuah hotel di dekat tempat kejadian perkara mengatakan ketika mendengar dentuman itu, ia menyadari ledakan ini berbahaya. “Ledakannya sangat keras,” ujar Joseph Fafara sebagaimana dikutip Associated Press. “Saya berusaha merasionalisasikan ledakan itu sebagai gempa bumi atau lainnya. Tetapi jelas itu bukan gempa bumi.”
Fafara mengatakan ia datang ke Tennessee bersama keluarganya saat Natal karena negara bagian itu memiliki kebijakan pembatasan sosial terkait Covid-19 yang lebih longgar dibanding Philadelphia.
Fafara pergi ke luar hotel untuk melihat kerusakan yang terjadi, tetapi polisi telah membarikade lokasi ledakan.
Kobaran api dan asap hitam tampak mengepul dari lokasi ledakan. Lokasi itu dipadati bar, restoran dan toko ritel; dan dikenal sebagai pusat kota yang kerap didatangi wisatawan di Nashville.
Gedung-gedung di sekitar ledakan itu berguncang hebat setelah ledakan tersebut. Buck McCoy, yang tinggal di dekat daerah itu, memasang video di Facebook yang menunjukkan air mengalir di langit-langit apartemennya, dilatarbelakangi suara alarm dan tangis orang-orang yang kaget. Api terlihat di jalan di luar rumahnya. McCoy mengatakan ia mendengar suara tembakan 15 menit sebelum ledakan mengguncang gedung apartemennya.
“Semua jendela tertiup di ruang sebelah. Jika saya berdiri di sana, tentu akan sangat mengerikan,” ujarnya. “Rasanya seperti bom. Besar sekali. Ada empat mobil yang terbakar. Pohon-pohon roboh.”
Presiden Trump Telah Diberitahu
Menurut juru bicara Gedung Putih Judd Deere, Presiden Donald Trump telah diberitahu tentang insiden itu. Trump, yang sedang menghabiskan libur Natal di Florida, mendapat penjelasan singkat secara reguler.
Departemen Kehakiman mengatakan Penjabat Jaksa Agung Jeff Rosen juga telah diberi penjelasan dan telah memerintahkan seluruh sumber daya departemen itu untuk membantu penyelidikan.
Gubernur Tennessee Bill Lee mencuit di Twitter bahwa negara bagian itu akan menyediakan sumber daya yang diperlukan “untuk menentukan apa yang menyebabkan dan siapa yang bertanggungjawab. Ikuti @MariaLeeTN dan mari doakan mereka yang luka-luka. Kami berterima kasih pada petugas tanggap darurat yang bergerak sangat cepat pagi ini.”
Wali Kota Nashville John Cooper bersyukur tidak banyak korban yang luka-luka dalam insiden itu. [em/ah]