Tautan-tautan Akses

Polisi Israel Bunuh Pria Palestina yang Menikamnya


Pasukan tentara Israel ambil bagian dalam operasi militer di Jenin, wilayah Tepi Barat, pada 12 April 2022. Operasi dilakukan setelah terjadi penyerangan di salah satu bar di Tel Aviv pada minggu lalu. (Foto: AFP/Jaafar Ashtiyeh)
Pasukan tentara Israel ambil bagian dalam operasi militer di Jenin, wilayah Tepi Barat, pada 12 April 2022. Operasi dilakukan setelah terjadi penyerangan di salah satu bar di Tel Aviv pada minggu lalu. (Foto: AFP/Jaafar Ashtiyeh)

Seorang polisi Israel menembak seorang pria Palestina yang menikamnya, pada Selasa (12/4) pagi, di selatan Israel hingga tewas, kata polisi. Penembakan itu menyusul serangkaian insiden mematikan yang terjadi pada bulan suci Ramadan di negara tersebut.

Polisi mengatakan, pria itu mengeluarkan pisau dan menikam petugas saat melakukan pemeriksaan keamanan di dekat lokasi konstruksi di Kota Ashkelon. Petugas yang terluka ringan kemudian menembak pria itu hingga tewas. Petugas itu lantas dibawa ke rumah sakit terdekat.

Polisi tidak mengidentifikasi pria Palestina itu, namun menyebut bahwa ia berasal dari Hebron di wilayah pendudukan Tepi Barat. Penembakan itu menambah jumlah warga Palestina yang tewas dalam beberapa hari terakhir, di antaranya seorang perempuan tak bersenjata yang ditembak dan tewas di pos pemeriksaan militer di Bethlehem.

Sementara itu, tentara Israel mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah melakukan beberapa serangan di Tepi Barat dan telah menangkap 20 tersangka.

Sebagian besar kegiatan militer baru-baru ini difokuskan di Jenin, kota di utara Tepi Barat, di mana dua pelaku penyerangan asal Palestina yang membunuh warga Israel tinggal. Tentara Israel mengaku dilempari bahan peledak oleh penduduk setempat, sementara mereka membalas tembakan ke arah para tersangka. Tidak ada laporan korban luka di antara warga Palestina maupun pasukan Israel.

Insiden-insiden itu merupakan bagian dari serentetan kekerasan di sekitar Israel selama bulan Ramadan, ketika ketegangan antara warga Israel dan Palestina kerap meningkat. Ramadan tahun ini bertepatan pula dengan hari raya umat Yahudi dan Kristen. Unjuk rasa dan bentrokan di Yerusalem pada bulan Ramadan tahun lalu berubah menjadi perang 11 hari antara Israel dan militan Gaza.

''Kami tidak akan membiarkan mereka, musuh kami, menghentikan hidup kami,'' ungkap Perdana Menteri Israel Naftali Bennett kepada sekitar 100 orang yang merayakan pembukaan kembali bar Ilka di Tel Aviv, di mana seorang pria Palestina asal Jenin menembak hingga tewas tiga orang pada Kamis (7/4) lalu, sebelum akhirnya ia ditembak mati.

Israel telah meningkatkan aktivitas militernya di wilayah Tepi Barat setelah para pelaku penyerangan asal Palestina membunuh 14 warga Israel dalam empat serangan berbeda di negara itu beberapa minggu terakhir ini. Pada saat yang sama, Israel telah mengambil serangkaian langkah untuk mencoba menenangkan situasi, termasuk dengan memberi izin ribuan warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza untuk bekerja di wilayah Israel. [rd/em]

XS
SM
MD
LG