Pihak berwenang Hong Kong membantah keras bahwa mereka memanfaatkan geng-geng kejahatan terorganisir menghadapi para demonstran prodemokrasi dalam upaya memicu kekerasan lainnya dan membersihkan jalan-jalan semalam.
Pejabat keamanan tertinggi Hong Kong Lai Tung-kwok Sabtu (4/10) mengatakan bahwa desas-desus semacam itu sama sekali tak berdasar dan benar-benar tidak adil.
Polisi Hong Kong telah menahan 19 orang pada malam hari ketika terjadi tindak kekerasan antara demonstran pro- demokrasi dan massa yang berusaha mengusir pemrotes dari jalan-jalan.
Polisi mengatakan sebagian dari mereka yang ditangkap diduga terkait dengan geng-geng kejahatan terorganisir, yang dikenal sebagai triad, Sabtu (4/10). Media setempat melaporkan sedikitnya 18 orang termasuk beberapa polisi luka-luka dalam bentrokan tersebut.
Mahasiswa Hong Kong yang pro-demokrasi membatalkan pembicaraan dengan pemerintah Hong Kong pasca terjadinya bentrokan yang disertai kekerasan dengan penentang demonstrasi itu.
Persatuan Mahasiswa Hong Kong mengatakan pihak berwenang tidak turun tangan dalam “serangan terorganisir” terhadap para demonstran di beberapa tempat protes, termasuk di Mong Kok.
Bentrokan terjadi ketika ratusan pendukung Partai Komunis menyerang tempat demonstrasi di Mong Kok, merusak tenda-tenda, menurunkan dan merusak spanduk-spanduk.
Puluhan ribu pemrotes menduduki beberapa jalan paling ramai di Hong Kong selama lebih dari seminggu, melumpuhkan lalu lintas dan kegiatan bisnis. Para demonstran menuntut agar China mengizinkan pemilu demokratis tahun 2017 dan agar Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying yang ramah terhadap China mengundurkan diri.