Tautan-tautan Akses

Polisi Haiti Protes, Ancam Berontak Jika Tuntutan Tak Dipenuhi


Para polisi Haiti yang berdemo mengacungkan poster bertuliskan "Anak-anak polisi tidak bisa bersekolah" di Port au Prince, Haiti, 27 Oktober 2019. (Matiado Vilme / VOA Creole)
Para polisi Haiti yang berdemo mengacungkan poster bertuliskan "Anak-anak polisi tidak bisa bersekolah" di Port au Prince, Haiti, 27 Oktober 2019. (Matiado Vilme / VOA Creole)

Ratusan petugas kepolisian nasional Haiti (PNH), Minggu (17/11), turun ke jalan-jalan Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince, dan kota utara Cape Haitian.

Mereka berdemonstrasi untuk menuntut kondisi kerja yang lebih baik dan serikat pekerja untuk mewakili dan membela hak-hak mereka. Ini kedua kalinya dalam sebulan polisi melancarkan protes.

"Kami membutuhkan serikat yang bisa mewakili kami dalam situasi yang tidak baik," ujar anggota POLIFRONT, unit Polisi Perbatasan Nasional Haiti, kepada VOA. Ia berseragam dan mengenakan topeng hitam. "Gaji kami kecil. Sekitar 208 dolar AS (setara Rp 2,9 juta), tidak cukup."

Petugas itu mengatakan polisi menderita karena tidak mendapat tunjangan yang sama dengan yang diterima pimpinan mereka. Selain itu, mereka juga tidak memiliki pihak yang bisa mewakili dan membela mereka pada saat dibutuhkan.

"Kalau kami tetap kuat, kami akan mendapat semua yang kami butuhkan," ujar polisi lain yang juga melancarkan protes. Ia berpakaian sipil dan dari Mobilized Intervention Unit (BMI) polisi nasional kepada VOA.

Menurut petugas itu, meskipun undang-undang disahkan dan ditandatangani oleh direktur kepolisian nasional, peraturan itu belum berlaku, dan petugas kepolisian sering diharuskan bekerja dengan jam kerja yang panjang.[ka/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG