Polisi Beijing pada hari Kamis (11/2) mengumumkan perekrutan ribuan mahasiswa China untuk memantau platform sosial online dan sistem pesan publik.
Menurut Federasi Jurnalis Internasional, pejabat polisi di ibukota China itu mengatakan, lebih dari 3.000 kawula muda secara sukarela bertindak sebagai informan dunia maya selama dua tahun terakhir.
Selama periode itu, polisi Beijing telah mengeluarkan teguran kepada paling sedikit 8.400 pengguna internet, dan menghapus lebih dari 500.000 pesan online dan me-nonaktifkan setidaknya 9.000 akun media sosial.
Menurut kantor berita China, Xinhua, 80 persen relawan itu lahir pada tahun 1980-an sampai 1990-an, dan mayoritas dari mereka berpendidikan tinggi.
Para pejabat China mengatakan, pemberi info secara online telah memberi lebih dari 15.000 informasi tentang pidana penipuan, pornografi, perjudian, penyebaran desas-desus, penyelundupan dan kegiatan terlarang lainnya. [ps/jm]