Polisi anti huru-hara Bahrain yang dikuasai kelompok Islam Sunni melepaskan tembakan gas air mata dan granat kejut ketika bentrok dengan ratusan pendukung oposisi Shiah, menyusul penguburan seorang demonstran berumur 15 tahun yang tewas sehari sebelumnya.
Ribuan demonstran Bahrain yang meneriakkan slogan-slogan sambil membawa bendera Bahrain berkumpul hari Minggu di pulau Sitra, sebelah selatan ibukota Manama, untuk berkabung atas kematian anak muda itu.
Kelompok oposisi mengklaim ia kena tembakan tabung gas air mata dari jarak dekat, tapi para pejabat meragukan klaim itu.
Pasukan keamanan Bahrain terlibat konfrontasi sepanjang tahun yang baru lalu. Kata para analis, demonstran itu terilhami oleh pemberontakan di Tunisia dan Mesir. 35 orang tewas dalam aksi-aksi kerusuhan tahun lalu, termasuk beberapa, orang polisi.
Kepala komisi penyelidik mengatakan bulan November bahwa pemerintah menggunakan kekerasan yang berlebihan, termasuk penyiksaan tahanan pada puncak penumpasan bulan Maret lalu. Pemerintah Bahrain minta bantuan pasukan Arab Saudi untuk menumpas aksi protes itu.