Dalam perkembangan lainnya, petugas-petugas penegak hukum Senin pagi (19/9) mengatakan telah menangkap Ahmad Rahami – yang berusia 28 tahun – yang terkait dengan ledakan di New York dan New Jersey hari Sabtu (17/9). Rahami berhasil ditangkap setelah terlibat baku tembak dengan polisi.
Sebelum penangkapan itu polisi meledakkan sebuah bom lain yang ditemukan bersama lima perangkat lain di sebuah tempat sampah di luar stasiun kereta api di Elizabeth, New Jersey. Polisi menggeledah sebuah rumah dan menemukan lebih banyak barang bukti.
“Bukti sedang dikumpulkan dan dibawa ke laboratorium FBI di Virginia untuk dikaji dan kami akan menyelidiki setiap informasi yang layak sambil bekerjasama dengan Kepolisian New York,” kata agen FBI, Bill Sweeney.
Tim penyelidik juga sedang memeriksa sebuah bom yang tidak meledak yang ditempatkan dalam sebuah pressure-cooker atau panci bertekanan tinggi dan terhubung dengan sebuah telfon seluler yang ditemukan empat blok dari lokasi ledakan di Manhattan, New York.
“Elemen paling signifikan dalam penyelidikan ini adalah telepon seluler yang tidak meledak di jalan 27th. Sebuah telepon seluler bisa memberi kita begitu banyak informasi. Setiap telefon memiliki nomor yang unik dan saya kira informasi dalam telfon itu bisa sangat membantu,” kata Raymond Kelly.
Ketika polisi memperketat pengamanan di New York, tim penyelidik berupaya menentukan apakah mereka sedang berhadapan dengan sel teroris dan apakah pemboman itu terkait dengan kelompok-kelompok teroris internasional. [em/jm]
