Tautan-tautan Akses

Polda Metro Jaya Rilis Sketsa 2 Buron Terduga Pelaku Kekerasan Terhadap Novel Baswedan


Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono di gedung KPK Jakarta, Jumat 24 November 2017. (Foto: VOA/Andylala)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono di gedung KPK Jakarta, Jumat 24 November 2017. (Foto: VOA/Andylala)

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis mengatakan kepolisian Indonesia bekerjasama dengan Australian Federal Police (AFP) dalam mengidentifikasi pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

Kepolisan Daerah (Polda) Khusus Metro Jaya merilis sketsa tiga dimensi wajah pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Jumat (24/11). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta Selatan Jumat (24/11) menjelaskan sketsa menggambarkan perkiraan rupa para pelaku penyiraman tersebut. Namun identitas pelaku menurut Idham belum diketahui oleh Polda Metro Jaya, dan masih terus dicari.

"Kedua orang ini adalah yang diduga terlibat dalam penyiraman korban. Untuk itu kami dari Polda Metro Jaya membuka hotline dengan nomor telepon 081398844474. Sehingga kami berharap kerjasama dan bantuan dari masyarakat untuk bisa memberi informasi kepada jajaran Polda Metro Jaya ataupun kepada teman-teman di KPK," kata Idham.

Polda Metro Jaya lanjut Idham, telah mengirimkan surat resmi kepada pimpinan KPK untuk meminta penyidiknya bergabung dalam investigasi kasus penyiraman air keras kepada Penyidik KPK Novel Baswedan.

Sketsa tiga dimensi wajah pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Jumat 24 November 2017. (Foto:VOA/Andylala)
Sketsa tiga dimensi wajah pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Jumat 24 November 2017. (Foto:VOA/Andylala)

"Kami juga menyampaikan surat resmi kepada bapak pimpinaan KPK. Untuk meminta agar teman-teman penyidik dari KPK, bisa bekerjasama dengan penyidik kami. Apakah itu dalam bentuk asistensi. Apakah itu dalam bentuk kerjasama dalam suatu wadah," lanjut Idham.

Menurut Idham, selama proses penyelidikan yang berlangsung sejak tujuh bulan lalu, setidaknya ada 167 penyidik yang diterjunkan, baik dari Polres Metro Jakarta Utara, Polda Metro Jaya hingga Mabes Polri.

Idham juga menegaskan kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan menjadi perhatian serius jajarannya untuk dituntaskan. Idham meminta semua pihak bersabar dan terus mengawal pengusutan kasus penyerangan yang terjadi pada 11 April 2017 lalu. Idham mengungkapkan, keseriusan pihaknya dalam mengungkap kasus penyerangan Novel ini pihaknya tunjukan dengan tidak menugaskan penyidik yang menangani kasus penyiraman air keras ini dalam penanganan kasus lainnya.

Terkait penyelidikan teror ke Novel, tim kepolisian sudah memeriksa 66 saksi dalam waktu tiga bulan. Tim Polda Metro juga mendapatkan petunjuk dari penajaman gambar CCTV yang dilakukan Australian Federal Police (AFP). Penyelidikan ini diawasi langsung tim audit investigasi Mabes Polri. Tim audit investigasi ini dipimpin langsung oleh Kabid Propam Polri dan dibantu sejumlah jenderal bintang 1 dari Irwasum dan Bareskrim Polri.

Sementara itu Ketua KPK Agus Rahardjo dalam kesempatan sama mengapresiasi kerja keras penyidik Polda Metro Jaya dalam penyelidikan dan penyidikan kasus kekerasan terhadap Novel Baswedan.

Polda Metro Rilis sketsa 2 Buron Terduga Pelaku Kekerasan Terhadap Novel Baswedan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:57 0:00

"Yang perlu kita apresiasi adalah ada kemajuan yang cukup signifikan. KPK juga mengapresiasi Polda Metro yang telah bekerjasama dengan Australian Federal Police agar gambar-gambar itu supaya jelas. Kemudian ada 167 penyelidik dan penyidik yang kemudian didekasikan untuk penyelidikan ini," kata Agus.

Lamanya rentang waktu yang dibutuhkan Polda Metro Jaya untuk mengungkap kasus ini menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan, Novel sendiri mengaku tidak yakin kasus tersebut bakal terungkap. Meskipun begitu, Presiden Joko Widodo sudah beberapa kali meminta Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian serius menyelidiki kasus ini. [aw/gp]

Recommended

XS
SM
MD
LG