Menteri Luar Negeri Polandia, Grzegorz Schetyna mengatakan, Eropa membutuhkan sebuah rencana terpadu untuk mengatasi krisis pengungsi yang sedang berlangsung di benua itu, namun bukan rencana yang memberlakukan kuota mengenai berapa banyak migran yang harus ditampung masing-masing negara.
Dalam kolom pendapat yang dipublikasikan Senin (21/9) oleh suratkabar Politico Europe, Schetyna mengatakan, prioritas utama bagi Uni Eropa adalah menutup perbatasan-perbatasannya, dan bahwa Uni Eropa harus mendirikan pusat-pusat penerimaan pengungsi untuk mengindentikasi mereka yang benar-benar pengungsi dan mereka yang bermigrasi karena alasan ekonomi.
Ia menulis, Uni Eropa tidak boleh membiarkan krisis pengungsi menjadi faktor yang memecah belah. Menurutnya, krisis itu tidak bisa diatasi dengan memberlakukan kuota wajib melainkan dengan semangat solidaritas.
Schetyna mengatakan Polandia tidak menentang gagasan untuk menampung pengungsi, namun usulan agar negara-negara Uni Eropa berbagi kuota dalam menampung 120 ribu pengungsi tidak memecahkan masalah sepenuhnya.
Ia mengatakan, negara-negara seperti Swedia, Jerman, dan Austria memiliki pengalaman menampung pengungsi, sementara negara-negara lain di Uni Eropa tidak. [ab]