Langkah pengunduran diri Arseniy Yatsenyuk itu akan membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan baru untuk mengakhiri krisis politik di negara itu. Pengunduran dirinya akan diajukan secara resmi ke parlemen hari Selasa (12/4).
Yatsenyuk mengatakan dalam pidato yang disiarkan TV dan lewat Twitter bahwa dia berharap pengunduran dirinya akan memberikan kesempatan bagi Ukraina untuk melakukan reformasi elektoral, konstitusional dan yudisial, serta bergabung dengan Uni Eropa dan NATO, aliansi militer Barat.
Wakil Presiden AS Joe Biden, lewat percakapan telepon hari Minggu, mengucapkan selamat kepada Yatsenyuk atas langkah-langkah yang diambil Ukraina dalam menerapkan “reformasi ekonomi yang sulit namun diperlukan,” dan atas kemajuan menuju kemandirian energi dari Rusia.
Gedung Putih mengatakan Biden dan Yatsenyuk sepakat “perubahan ini harus dipertahankan dan bahwa kemajuan harus terus dicapai demi menjamin masa depan yang sejahtera” bagi Ukraina.
Biden dan Yatsenyuk juga sepakat mengenai perlunya membentuk kabinet baru dan menerapkan “reformasi yang diperlukan” lebih lanjut.
Kabinet Yatsenyuk selamat dari mosi tidak percaya bulan Februari, tetapi dua partai meninggalkan koalisi karena gagal menggulingkannya. Dia telah dikritik karena memburuknya ekonomi dan lambannya laju reformasi di Ukraina. [vm]