Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan hari Jumat mengecam Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan menyatakan era diktator yang melakukan penindasan sudah berakhir.
Erdogan berada di ibukota Libya, Tripoli, hari Jumat mengakhiri lawatannya ke negara-negara Afrika Utara. Kepada massa yang bersorak-sorai, ia mengatakan, warga Libya memberi contoh dengan mengakhiri empat dekade kekuasaan Moammar Gaddafi.
Perdana Menteri Turki berulang kali mengecam Assad karena melakukan penumpasan terhadap demonstran di seluruh Suriah, menewaskan lebih dari 200 orang. Hari Selasa di Kairo, Erdogan menyatakan ia dan juga warga Suriah tidak lagi percaya kepada Assad.
Dalam lawatan ke Afrika Utara, hari Kamis Perdana Menteri Turki tiba di Tunisia, tempat gerakan protes "Pergolakan Arab" dimulai tahun ini. Ia bertemu Perdana Menteri Tunisia Beji Caid Essebsi.
Kepada warga Tunisia, Erdogan mengatakan, Islam dan demokrasi tidak bertentangan. Di Turki, partai Erdogan berakar Islam dan kesuksesan pemilu menjadi model bagi kelompok politik menyebar di dunia Arab. Warga Turki 99 persen Muslim.
PM Erdogan sebelumnya melakukan lawatan ke Mesir.