Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare, Jumat (7/10), mengatakan bahwa dia telah meyakinkan Australia bahwa negaranya tidak akan mengizinkan kehadiran militer China di wilayahnya.
Negara kepulauan itu telah menjadi pusat pergumulan diplomatik di Samudra Pasifik selatan antara Amerika, Australia dan sekutu mereka pada satu sisi dan China yang semakin tegas pada sisi lain.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bertemu Sogavare di Canberra pada Kamis (6/10) untuk memuluskan hubungan yang telah renggang sejak Solomon menandatangani pakta keamanan dengan China tahun ini, langkah yang memicu kekhawatiran akan kehadiran militer negara itu di wilayah tersebut.
"Tentang China, ini adalah masalah sensitif yang kami diskusikan. Dan saya meyakinkan Australia ketika saya bertemu dengan Anthony Albanese kemarin bahwa kami tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi," kata Sogavare dalam jawaban tertulis atas pertanyaan yang dikirim kantor berita AFP.
Namun sebelumnya, Sogavare telah mengatakan bahwa China akan diizinkan membangun dermaga dan bandara -- yang dapat berguna untuk tujuan sipil dan militer.
Kepulauan Solomon mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada 2019 dan menandatangani pakta keamanannya dengan China awal tahun ini.
Hubungan Solomon-Australia telah tegang dalam beberapa bulan terakhir.
Australia pada September menawarkan untuk membantu Kepulauan Solomon mendanai pemilihan nasional yang akan datang. Sogavare semula mengecam tawaran itu tetapi kemudian menerimanya.
Pemerintah Kepulauan Solomon sejauh ini sensitif terhadap kritik atas hubungannya dengan China. [ka/ab]
Forum