Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan sedang membentuk komisi kehakiman independen untuk menyelidiki apakah keluarganya terlibat dalam investasi ilegal di luar negeri.
Dalam pidato di televisi hari Selasa (5/4), Sharif mengatakan seorang mantan hakim Mahkamah Agung akan mengepalai komisi tersebut. Ia menyerukan kepada saingan-saingan politiknya untuk menunjukkan bukti atas tuduhan korupsi yang dilakukan keluarganya, yang menurutnya “bermotif politik”.
Kebocoran informasi dari firma hukum Mossack Fonseca yang berkantor di Panama mengungkapkan bahwa seorang putri dan dua putra Sharif diindikasikan membeli real-estat di London lewat beberapa perusahaan bayangan di luar negeri.
Sharif mengatakan aset anak-anaknya di luar negeri didapat dengan “cara-cara sah dan jujur” tanpa melakukan kesalahan apapun.
Apa yang disebut sebagai “Panama Papers” memicu kelompok-kelompok oposisi di Pakistan menuntut Sharif segera melakukan penyelidikan pemerintah. [em]
