Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan melangsungkan pembicaraan dengan PM Malaysia Najib Razak di Gedung Putih bulan depan.
Gedung Putih mengumumkan rencana kunjungan itu Rabu malam (23/8), dengan mengatakan bahwa Trump berharap bisa membahas mengenai bagaimana memperkokoh hubungan dengan salah satu mitra terdekat Amerika di Asia Tenggara itu.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan kedua pemimpin akan membahas lebih jauh mengenai keamanan nasional, usaha memerangi terorisme dan ekstrimisme, dan perdagangan.
Hubungan antara Amerika Serikat dan Malaysia menghangat setelah Najib dan Barack Obama sama-sama menjabat presiden di negara masing-masing pada 2009. Obama menjadi pemimpin Amerika Serikat pertama yang berkunjung ke Malaysia dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun ketika ia melawat ke sana pada 2014.
Namun skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan perusahaan investasi milik negara yang didirikan Najib menimbulkan ketegangan dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang menyelidiki tuduhan korupsi dan pencucian uang.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat berusaha menyita aset senilai 1,7 miliar dolar terkait penyelidikan tersebut. Najib sendiri membantah melakukan kesalahan. [ab/uh]
