Salam mengatakan, pemerintahnya tidak akan mentoleransi kekacauan dan membiarkan masalah itu tidak terkendali. Ia mengatakan, militer sedang berusaha memulihkan keamanan dan stabilitas di kota Arsal, di mana pertempuran berlanjut semalam.
Para pejabat militer Lebanon mengatakan, Minggu (3/8), delapan tentara dan dua warga sipil tewas dalam kekerasan itu.
Para pejabat Lebanon mengatakan, kekerasan dimulai ketika sejumlah petugas keamanan menangkap seorang anggota kelompok pemberontak Front Nusra di sebuah pos penjagaan.
Para pemberontak bersenjata kemudian menyerbu masuk Arsal dan menuntut pembebasannya. Mereka mengambil alih pos polisi itu dan menyandera, dalam waktu singkat, sejumlah tentara.
Departemen Luar Negeri Amerika mengecam keras serangan hari Sabtu dan mengatakan bahwa Amerika mendukung Lebanon dalam hal keamanan, kedaulatan, dan kebijakan untuk tidak terlibat dalam konflik regional.
Kekerasan yang berakar dari pertempuran di Suriah sering meluas ke Lebanon.