Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Kamis (25/6) menolak seruan dari mantan anggota parlemen dan diplomat Kanada, serta pemerintah China untuk membebaskan eksekutif perusahaan telekomunikasi China Meng Wanzhou dan secara sepihak mengakhiri proses ekstradisinya.
Minggu ini, kelompok yang terdiri dari 19 tokoh Kanada, termasuk mantan menteri luar negeri Lloyd Axworthy dan Lawrence Cannon, mengirim surat kepada Trudeau yang mengatakan Menteri Kehakiman Kanada David Lametti harus turun tangan untuk membebaskan Meng.
Berbicara di Ottawa pada briefing rutin COVID-19, Trudeau mengatakan ia menghormati para penandatangan surat itu, tetapi tidak setuju dengan mereka. Ia mengatakan menyerah kepada tuntutan China akan menempatkan warga Kanada lainnya dalam bahaya karena menunjukkan kepada negara-negara lain China bisa mengintimidasi Kanada.
Pada tahun 2018, otoritas Kanada menahan Meng terkait tuduhan AS, ia melakukan pelanggaran sanksi terhadap Iran. Kasus ekstradisinya sekarang berada di pengadilan, British Columbia.
Tidak lama setelah Meng ditangkap, Beijing menahan dua warga Kanada, pengusaha Michael Spavor dan mantan diplomat Michael Kovrig, dengan tuduhan meremehkan keamanan nasional China. Kanada menganggap penahanan itu sebagai tindakan pembalasan.
Trudeau Kamis menggambarkan penahanan Spavor dan Kovrig sebagai “sewenang-wenang" dan "politis". Ia mengatakan akan terus mengupayakan pembebasan mereka. [my/jm]