Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertekad untuk memastikan keselamatan para pemimpin Kelompok Tujuh atau G7 dan menteri senior yang mengunjungi negaranya hingga bulan depan. Kishida mengungkapkan hal itu sehari setelah dia dievakuasi dari serangan sebuah bom asap di sebuah pelabuhan.
Kishida lolos tanpa cedera setelah seorang tersangka melemparkan bom asap saat ia melakukan pidato kampanye pemilihan di sebuah pelabuhan perikanan di Jepang barat.
“Hal ini mencerminkan meningkatnya tantangan dalam politik akhir-akhir ini,” kata Menteri Sumber Daya Alam Kanada Jonathan Wilkinson.
"Sayangnya saya berpikir bahwa beberapa dari ini ada hubungannya dengan media sosial dan beberapa kesalahan informasi yang menyebar secara online," kata Wilkinson kepada Reuters di Sapporo di Jepang utara, tempat para menteri iklim dan energi G7 bertemu.
Tersangka insiden penyerangan itu diidentifikasi oleh polisi sebagai Ryuji Kimura yang berusia 24 tahun. Ia membawa pisau ketika ditangkap dan ditengarai juga membawa alat peledak kedua yang dijatuhkannya di tempat kejadian setelah orang-orang di sekitar dan polisi menangkapnya, Reuters mengutip kantor berita Kyodo.
Motif di balik serangan tersebut belum terungkap. Media mengatakan seorang petugas polisi terluka ringan atas insiden itu.
Kishida mengatakan Jepang tidak boleh membiarkan tindakan kekerasan yang menyerang fondasi demokrasi negara itu.
Serangan terhadap Kishida di prefektur Wakayama dekat Osaka adalah pengingat betapa menakutkannya pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe pada Juli lalu. Abe ditembak dengan senjata rakitan saat berkampanye pemilihan parlemen.
Politisi Jepang berkampanye untuk pemilihan sela pada 23 April untuk majelis rendah parlemen.
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pada Sabtu (15/4) bahwa polisi telah diinstruksikan untuk meningkatkan keamanan. Pemerintah akan melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan keamanan ketika Kishida menjadi tuan rumah KTT G7 pada Mei di Hiroshima.
"Sebagai politisi, kita kadang-kadang harus keluar dan berkampanye, itu berarti kita harus diekspos ke publik," kata Menteri Luar Negeri Inggris untuk Keamanan Energi, Grant Shapps, kepada Reuters di Sapporo.
"Namun, saya cukup yakin bahwa dalam konteks G7 dengan perdana menteri kami dan para pemimpin dunia lainnya datang ke Jepang, kami benar-benar aman," kata Shapps. [ah/ft]
Forum