Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Kamis (13/3) mengumumkan bahwa ia akan membubarkan lembaga yang mengawasi sistem kesehatan yang didanai negara di Inggris England dengan tujuan menghemat anggaran senilai ratusan juta poundsterling, serta mengurangi daftar tunggu dan birokrasi.
Starmer terpilih pada Juli lalu dengan janji untuk akan menumbuhkan perekonomian dan membangun kembali pelayanan masyarakat, termasuk lembaga Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) yang semakin membebani anggaran negara. Sebuah laporan independen menyebut bahwa sistem kesehatan di negara itu berada dalam kondisi kritis.
Dampak pandemi COVID-19, populasi yang menua, serta serangkaian aksi mogok kerja tenaga medis telah menyebabkan pasien harus menunggu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk mendapat perawatan kesehatan, dan menyebabkan perlambatan ekonomi.
Di Inggris, terdapat 2,8 juta orang yang tidak aktif secara ekonomi akibat penyakit jangka panjang, menurut Kantor Statistik Nasional setempat.
Starmer, Kamis (13/3) mengatakan pembubaran NHS Inggris England akan menghilangkan lapisan birokrasi yang tidak perlu, sehingga lebih banyak sumber daya keuangan yang dapat dialokasikan untuk layanan kesehatan di garis depan, seperti rumah sakit.
“Saya tidak dapat menjelaskan dengan jujur kepada rakyat Inggris mengapa mereka harus menghabiskan uang mereka untuk dua lapisan birokrasi,” ujar Starmer dalam pidatonya di Kota Hull, Inggris utara. Ia menambahkan, perubahan itu akan memungkinkan lebih banyak pendanaan untuk tenaga kesehatan, serta mengurangi waktu tunggu pasien.
Pemerintah Inggris mengelola layanan kesehatan di Inggris England melalui Kementerian Kesehatan dan Perawatan Sosial. Sedangkan Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara bertanggung jawab atas sistem kesehatan mereka masing-masing.
NHS Inggris England didirikan pada tahun 2012 oleh koalisi pemerintahan Konservatif-Liberal Demokrat sebagai sebuah badan “independen” terpisah, yang bertugas menentukan prioritas anggaran belanja, mengawasi layanan kesehatan di Inggris England dan menegosiasikan kontrak.
Menteri Kesehatan Inggris Wes Streeting, Kamis (13/3) mengatakan keberadaan badan tersebut menimbulkan duplikasi pekerjaan dan terlalu fokus pada kepatuhan, daripada efisiensi penggunaan anggaran.
Ia mengakui, reformasi yang sedang dilakukan akan terasa “sulit”, tetapi dapat akan menghemat ratusan juta poundsterling setiap tahun. [rd/ka]
Forum