Tautan-tautan Akses

Pinheiro: Warga Sipil Korban Utama Konflik Berkepanjangan di Suriah


Ketua Komisi Peneliti PBB tentang Suriah, Paulo Pinheiro memaparkan laporan tentang situasi di Suriah kepada komisi HAM PBB di Jenewa, Swiss (foto: dok).
Ketua Komisi Peneliti PBB tentang Suriah, Paulo Pinheiro memaparkan laporan tentang situasi di Suriah kepada komisi HAM PBB di Jenewa, Swiss (foto: dok).

Demikian menurut peneliti PBB, Paulo Pinheiro hari Selasa (23/6) dalam paparannya mengenai krisis di Suriah di Jenewa, Swiss.

Pengepungan oleh pasukan pemerintah, pemberontak anti pemerintah dan militan ISIS dalam konflik di Suriah yang ‘tidak menunjukkan tanda-tanda mereda’ menimbulkan ‘dampak amat membinasakan’. Demikian menurut peneliti PBB, Paulo Pinheiro hari Selasa (23/6) dalam paparannya terbaru mengenai krisis di Suriah.

Ketua Komisi Peneliti PBB tentang Suriah itu mengemukakan hal tersebut kepada Komisi Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss. Menurut Pinheiro, sedikit sekali kemauan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk mematuhi hukum internasional, bahkan sebagian besar pihak yang berperang melakukan serangan membabi-buta di kawasan-kawasan yang berpenduduk sipil. Akibatnya, katanya, warga sipil mengalami tingkat trauma yang tidak dapat dipandang ringan.

"Penduduk sipil menjadi korban utama dalam kekerasan yang terus memuncak," kata Pinheiro.

Pertempuran di Suriah telah menewaskan lebih dari 220 ribu orang sejak konflik itu pecah bulan Maret tahun 2011. Menurut perkiraan PBB, lebih dari 12 juta orang membutuhkan bantuan, empat juta mengungsi ke luar dari luar negeri, dan 7,6 juta lainnya terpaksa mengungsi di dalam Suriah sendiri.

XS
SM
MD
LG