Tautan-tautan Akses

Pilot AS Desak Boeing untuk Bertindak Setelah Kecelakaan Lion Air


Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air terparkir di tarmak Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, 15 Maret 2019. (Foto: REUTERS)
Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air terparkir di tarmak Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, 15 Maret 2019. (Foto: REUTERS)

Setelah kecelakaan Lion Air pada Oktober tahun lalu, para pilot American Airlines mengadakan rapat untuk mendesak para pejabat Boeing agar melakukan beberapa perubahan keselamatan pada pesawat Boeing 737 MAX, media Amerika melaporkan, Selasa (14/5).

Desakan untuk melakukan perubahan itu, yang bisa berakibat larangan terbang untuk model pesawat paling laris itu, dilaporkan oleh The New York Times dan CBS News. Kedua media tersebut mendapatkan rekaman suara dari rapat antara serikat pilot American Airlines dan para pejabat Boeing yang berlangsung pada 27 November 2019.

Saat ini, pesawat model 737 MAX 8 dilarang terbang di seluruh dunia setelah pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan 302 jatuh dan menewaskan seluruh 157 penumpangnya. Kecelakaan fatal itu menyoroti sistem anti-stall pada model pesawat Boeing baru itu. Sistem anti-stall adalah sistem yang mencegah pesawat kehilangan daya angkat.

Namun dalam rapat itu para pilot tampaknya sudah khawatir mengenai keselamatan pesawat model tersebut, menyusul kecelakaan pesawat model 737 MAX 8 milik Lion Air. Tidak ada yang selamat dari 189 penumpang pesawat Lion Air nahas itu yang jatuh pada Oktober 2018.

Menurut laporan tersebut kekhawatiran pilot khususnya pada sistem MCAS anti-stall yang oleh para penyelidik kecelakaan disebut sebagai penyebab kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia.

“Belum ada yang menyimpulkan bahwa penyebab satu-satunya kecelakaan itu adalah fungsI tersebut,” kata Wakil Presiden Boeing Mike Sinnet dalam pertemuan tersebut.

“Hal terburuk yang bisa terjadi adalah tragedi seperti ini dan bahkan yang paling buruk bila terjadi lagi kecelakaan,” katanya dalam rapat yang digelar empat bulan sebelum kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.

Sementara itu, para pilot dalam pertemuan tersebut mengatakan mereka tidak diberikan informasi yang cukup mengenai sistem MCAS yang juga baru untuk model 737 MAX 8.

“Mereka bahkan tidak tahu kalau sistem tersebut terpasang di pesawat. Demikian juga pihak lain,” kata Mike Michaelis, kepala keselamatan pada serikat pilot tersebut.

Menyusul kecelakaan Lion Air, Boeing sudah mengeluarkan instruksi tambahan kepada pilot bila mereka menghadapi sistem MCAS mengalami kegagalan.

Namun dalam surat yang diperoleh oleh AFP, Michaelis mengatakan instruksi tersebut tidak memberikan cukup informasi kepada pilot tentang bagaimana menangani malfungsi pada sistem anti-stall.

Menurut laporan The New York Times, Michaelis meminta para pejabat tinggi Boeing pada rapat tersebut untuk mempertimbangkan meningkatkan perangkat lunak 737 MAX 8. Bila langkah itu diambil, kemungkinan pesawat model tersebut dilarang terbang untuk sementara.

Berbagai maskapai penerbangan dan pemerintah di seluruh dunia memberlakukan larangan terbang untuk 737 MAX 8 beberapa hari setelah kecelakaan Ethiopian Airlines.

Boeing telah mengerjakan perbaikan perangkat lunak untuk sistem penerbangan tersebut dan berharap bisa cepat mendapat persetujuan dari para regulator. Namun masih belum jelas apakah pesawat-pesawat itu bisa kembali terbang sebelum akhir musim wisata musim panas. [ft]

XS
SM
MD
LG