Aksi maskot Pokemon itu digelar Kamis (4/11), di tengah berlangsungnya KTT Iklim di Glasgow, Skotlandia, yang akrab disebut COP26 yang digelar dari tanggal 31 Oktober hingga 12 November.
Para aktivis sengaja memilih kostum Pikachu karena identik dengan Jepang, negara yang merilis video game Pokemon, di mana Pikachu merupakan karakter yang paling populer dalam permainan itu.
Jepang, yang industri tenaga nuklirnya mengalami krisis sejak bencana Fukushima, telah beralih ke batu bara untuk mengatasi kekurangan produksi listriknya. Negara itu sedang membangun tujuh pembangkit listrik tenaga batu bara baru yang besar.
Ayumi Fukakusa, seorang aktivis Koalisi Jepang untuk Anti Batu Bara, mengatakan para pengunjuk rasa itu menuntut agar Jepang segera menghentikan ketergantungannya pada batu bara.
"Kepresidenan COP26, yang saat ini dipegang pemerintah Inggris, menyerukan agar negara-negara meninggalkan pengggunaan batu bara, bahkan di dalam negeri, tetapi pemerintah Jepang tidak memiliki rencana untuk melarang penggunaan batu bara di dalam negeri dan bahkan memperluas pembangkit listrik tenaga batu bara di dalam negeri, sehingga bertentangan dengan janjinya untuk mengatasi perubahan iklim. Kami menuntut pemerintah Jepang untuk berhenti membiayai pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri, dan kami meminta mereka untuk merencanakan penghentian penggunaan batu bara di dalam negeri paling lambat tahun 2030," kata Fukakusa.
Jepang dan rekan-rekan G20-nya, berkomitmen akhir Oktober lalu untuk menghentikan pendanaan luar negeri untuk batu bara pada akhir tahun ini. Tetapi, negara itu tidak menetapkan tanggal untuk menghentikan penggunaan pembangkit listrik batu bara, dan hanya berjanji untuk melakukannya "sesegera mungkin".
Delegasi dari seluruh dunia bertemu di Glasgow untuk mencoba mempertahankan target pembatasan pemanasan global pada 1,5 derajat Celsius di atas tingkat praindustri, batas yang menurut para ilmuwan akan menghindari konsekuensi yang paling merusak.
Para aktivis lingkungan meyakini, untuk memenuhi target 1,5 derajat Celsius dibutuhkan momentum politik dan upaya diplomatik luar biasa untuk menebus tindakan yang tidak memadai dan janji-janji kosong yang telah menjadi ciri khas sebagian besar politik iklim global.
COP26 perlu mendapatkan janji-janji yang lebih ambisius untuk mengurangi emisi lebih lanjut, mengumpulkan miliaran dolar bagi pendanaan program-program penanggulangan iklim, dan menuntaskan pembuatan aturan untuk menerapkan Perjanjian Paris dengan persetujuan bulat dari hampir 200 negara yang menandatanganinya. [ab/uh]