Tautan-tautan Akses

Petronas Malaysia akan Pangkas Karyawan Demi Bertahan


Perusahaan energi plat merah Malaysia, Petronas, berencana memangkas jumlah karyawan untuk menjamin kelangsungan operasionalnya di masa depan. (Foto: Courtesy)
Perusahaan energi plat merah Malaysia, Petronas, berencana memangkas jumlah karyawan untuk menjamin kelangsungan operasionalnya di masa depan. (Foto: Courtesy)

Petronas memiliki hampir 50.000 karyawan, menurut situs web perusahaan.

Perusahaan energi plat merah Malaysia, Petronas, berencana memangkas jumlah karyawan untuk menjamin kelangsungan operasionalnya di masa depan. Langkah ini diambil seiring dengan semakin besar tantangan dalam lingkungan operasional global, menurut laporan media lokal yang mengutip pernyataan pejabat Petronas pada Jumat (7/2).

"Langkah ini diambil untuk menjamin kelangsungan hidup Petronas dalam beberapa dekade mendatang. Jika kita tidak bertindak sekarang, Petronas bisa saja tidak ada dalam 10 tahun," ujar Presiden dan CEO Tengku Muhammad Taufik Tengku Aziz, seperti dilaporkan The Edge, tanpa menyebutkan berapa banyak pekerjaan yang akan terdampak.

Kantor berita negara Bernama juga melaporkan hal serupa melalui pengarahan redaksi, mengutip pernyataan CEO yang menyebutkan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan Petronas dapat "terus berkontribusi pada pembangunan bangsa."

Turis mengambil foto kenang-kenangan di depan gedung ikonik Malaysia, Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 14 Januari 2016. (Foto: AP)
Turis mengambil foto kenang-kenangan di depan gedung ikonik Malaysia, Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 14 Januari 2016. (Foto: AP)

Petronas memiliki hampir 50.000 karyawan, menurut situs web perusahaan. Dalam tanggapan email kepada Reuters, Petronas mengonfirmasi laporan media tersebut dan menyatakan bahwa jumlah karyawan yang terdampak tidak disebutkan selama pengarahan.

Muhammad Taufik menegaskan bahwa tindakan "pengurangan tenaga kerja" tersebut bukan merupakan hasil kesepakatan antara Petronas dan pemerintah negara bagian Sarawak terkait distribusi gas lokal.

Negosiasi antara Petronas dan Petros Sarawak tahun lalu menimbulkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap Petronas, penyumbang utama kas federal, serta operasinya di Sarawak, yang menyimpan lebih dari 60 persen cadangan gas Malaysia.

Muhammad Taufik mengatakan, menurut The Edge, bahwa proyek pengembangan minyak dan gas akan menghadapi margin yang lebih tipis dan tantangan teknis yang lebih besar.

Menurut laporan pemerintah, Malaysia memperkirakan penurunan produksi gas alam dan minyak mentah pada 2025 akibat rencana penutupan beberapa fasilitas produksi untuk pemeliharaan dan penurunan permintaan di beberapa pasar ekspor.

Muhammad Taufik mengatakan bahwa komposisi kontrak bagi hasil produksi diperkirakan akan berubah, mengakibatkan pengurangan porsi laba Petronas. Ia menambahkan bahwa margin menguntungkan yang saat ini di atas 20 persen diperkirakan akan menyusut menjadi dua digit rendah dalam beberapa tahun mendatang.

Ke depan, Petronas tidak hanya harus menjadi pemasok minyak atau gas alam, tetapi juga harus menawarkan lebih banyak produk, seperti amonia biru dan gas bersih yang diproduksi dari hidrokarbon, ujarnya. [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG