Sebuah kelompok inti parlemen AS memperingatkan para anggota kongres dapat dijadikan target oleh sebuah kampanye yang dilakukan pihak asing yang ikut campur dalam pemilihan presiden mendatang.
Peringatan itu datang dari pihak Demokrat yang disebut Gang of Eight, meliputi Ketua DPR, Pemimpin Minoritas Senat dan petinggi Demokrat di DPR serta komite intelijen Senat, datang dalam sebuah surat ke Biro Investigasi Federal (FBI). Surat itu meminta FBI untuk memberikan pengarahan kepada semua anggota parlemen pada akhir Juli 2020
"Kami sangat prihatin, khususnya ketika Kongres menjadi target dari sebuah kampanye campur tangan asing, yang berupaya untuk memutar-balikkan dan memperkuat disinformasi serta mempengaruhi kegiatan kongresional, debat publik, dan pemilihan presiden pada November mendatang," tulis anggota parlemen itu dalam surat tertanggal 13 Juli kepada Direktur FBI Christopher Wray.
Surat tersebut menyebutkan beberapa rincian lainnya namun mengutip "keseriusan dan ancaman tertentu secara khusus," sebagai dasar diadakannya suatu pengarahan singkat yang mendesak.
Kepada VOA, FBI menyatakan telah menerima surat tersebut namun menolak berkomentar lebih lanjut.
Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) pada Mei mengumumkan hal itu akan mengarahkan "pengarahan atas semua ancaman berbasis intelijen kepada para kandidat, kampanye dan organisasi politik," sekaligus menolak mengomentari keprihatinan tersebut.
Namun seorang juru bicara mencatat para pejabat terus memberi pengarahan kepada sejumlah anggota parlemen mengenai beberapa ancaman keamanan terkait pemilu AS.
Masih belum jelas apakah beberapa tokoh penting Republik di Kongres mendukung seruan dilakukannya briefing kontra intelijen yang mendesak. VOA meminta kepada anggota parlemen Republik di DPR dan komite intelijen Senat berkomentar, tetapi tidak dijawab. [mg/pp]