Tautan-tautan Akses

Petani AS Berharap Lebih Banyak dari Perjanjian Dagang USMCA


Lahan jagung di depan lumbung bertuliskan Trump sign di pedesaan Ashland, Nebraska, 24 Juli 2018.
Lahan jagung di depan lumbung bertuliskan Trump sign di pedesaan Ashland, Nebraska, 24 Juli 2018.

Sejak pemerintahan Trump mulai menata kembali kebijakan perdagangan pada awal 2018, petani Amerika Serikat telah mengalami fluktuasi harga serta ketidakpastian tujuan dari tanaman yang mereka tanam dan panen di tengah meningkatnya tarif pajak ekspor biji-bijian.

"Kami menginginkan perdagangan, kami tidak ingin bantuan, tetapi saat ini para bankir ingin dibayar," kata Steve Turner baru-baru ini kepada ratusan peserta pada pertemuan tahunan Biro Pertanian Illinois di Chicago.

Sementara itu di Washington, Ketua DPR Nancy Pelosi mengumumkan Partai Demokrat telah mencapai kesepakatan untuk mendukung pengesahan Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada, atau USMCA. Pengesahan itu menjadi kemenangan perdagangan besar bagi Presiden Donald Trump dari Partai Republik. Beberapa hari kemudian, Gedung Putih mengumumkan terobosan dalam perundingan perdagangan dengan China.

Namun selagi para diplomat dan anggota parlemen berupaya mengubah perundingan perdagangan menjadi perjanjian jangka panjang, Steve Turner termasuk di antara banyak petani di seluruh negeri yang menerima pembayaran dari pemerintah AS sebagai ganti rugi hilangnya pendapatan akibat perang dagang. Program Fasilitasi Pasar (MFP) Departemen Pertanian secara keseluruhan menyalurkan dana sekitar $14,5 miliar kepada petani pada 2019, di atas perkiraan $12 miliar pada 2018.

MFP bertujuan untuk mengimbangi dampak langsung dari tarif pajak terhadap ekspor pertanian AS. Bantuan itu membantu petani melewati dampak kesulitan ekonomi sementara pemerintahan Trump berunding dengan mitra-mitra dagang utama. [my/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG