Tujuh orang sebagian besar menderita luka ringan dalam kebakaran pesawat, Selasa (28/1) di Korea Selatan, kata pihak berwenang, Rabu (29/1). Media setempat mengatakan bahwa kobaran api mungkin disebabkan oleh baterai portabel yang disimpan di tempat penyimpanan barang di atas tempat duduk penumpang.
Pesawat Air Busan, yang menggunakan Airbus A321, dijadwalkan terbang ke Hong Kong dari Bandara Internasional Gimhae di tenggara Busan, tetapi terbakar di bagian belakang pada Selasa (28/1) malam, menurut Kementerian Transportasi Korea Selatan.
Sebanyak 169 penumpang dan tujuh pramugari serta staf dievakuasi melalui seluncuran tiup, kata kementerian.
Pihak berwenang awalnya melaporkan tiga orang terluka, tetapi merevisi jumlahnya menjadi tujuh pada Rabu.
Kementerian Transportasi menambahkan salah satu dari mereka saat ini dirawat di rumah sakit.
Kecelakaan itu menyebabkan hampir separuh badan pesawat terbakar, tetapi sayap dan mesin di kedua sisinya tetap tidak rusak, kata kementerian, seraya menambahkan bahwa penyebab kebakaran saat ini sedang diselidiki.
“Belum jelas kapan kami bisa mengungkapkan temuan investigasi penyebab kebakaran tadi malam,” kata juru bicara kementerian kepada AFP.
Meski kementerian tidak mengomentari kemungkinan penyebab kebakaran, Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa api mulai menyebar setelah asap hitam muncul dari kompartemen atas di barisan belakang.
“Kelihatannya kebakaran terjadi ketika baterai portabel penumpang, yang disimpan di bagasi kabin, menjadi terkompresi,” harian lokal JoongAng Ilbo melaporkan. Koran itu mengutip orang yang tidak disebutkan namanya yang berafiliasi dengan Air Busan.
Korea Selatan mengalami bencana penerbangan terburuk di wilayahnya bulan lalu ketika sebuah Boeing 737-800 yang dioperasikan Jeju Air mendarat dan meledak menjadi bola api setelah menabrak penghalang beton. Pesawat nahas itu terbang dari Thailand ke Muan pada 29 Desember.
Kecelakaan itu menewaskan 179 dari 181 penumpang dan awak pesawat.
“Setelah tragedi pesawat penumpang Jeju Air, kecelakaan penerbangan tambahan telah terjadi, dan kami menyampaikan simpati yang mendalam kepada para penumpang pesawat dan masyarakat,” kata Menteri Transportasi Park Sang-woo dalam sebuah pernyataan pada Rabu. [ft/es]
Forum