Keluarga Australia menemukan pesan dalam botol tertua di dunia yang berusia hampir 132 tahun, setelah catatan itu dilempar ke laut.
Tonya Illman dan suaminya, Kym Illman, tengah berjalan di bukit pasir di Pulau Wedge pada Januari lalu, ketika mereka melihat botol minuman keras berbentuk persegi berwarna gelap dan mengambilnya.
"Tampak seperti botol lama yang bagus, jadi saya ambil sambil berpikir mungkin bagus untuk dipajang di rak buku," kata Tonya Illman kepada ABC Australia.
Botol itu tidak ada tutupnya dan sebagian berisi pasir lembab. Tak lama kemudian, pacar anak laki-laki Illman mengeluarkan isinya dan menemukan gulung kertas yang diikat seutas tali.
Menurut laporan dari Museum Australia Barat, para peneliti Australia, Jerman dan Belanda bekerja sama untuk memverifikasi keaslian pesan tersebut.
Menurut Ross Anderson, asisten pengelola kurator arkeologi maritim, rincian pesan itu cocok dengan catatan pelayaran kapal pesiar Jerman Paula, serta tulisan tangan dalam jurnal kapten kapal itu.
"Luar biasa, ada catatan dalam jurnal itu untuk 12 Juni 1886, yang ditulis oleh kapten, yang mengatakan sebuah botol dilempar ke laut," kata Anderson.
Antara 1864 dan 1933, kapal-kapal Jerman melakukan percobaan di mana mereka melemparkan ribuan botol ke laut untuk melacak arus laut. Setiap pesan ditandai dengan koordinat kapal, tanggal dan nama kapal. Sebanyak 662 pesan itu ditemukan - dan baru kali ini botol berisi pesan muncul.
Pesan dalam botol yang ditemukan Illman ditulis pada kertas abad ke-19 sebelum dimasukkan ke botol minuman keras Belanda era pertengahan sampai akhir abad ke-19. Pelaut di kapal itu melemparkan botol tersebut dari geladak kapal ketika melintasi Samudera Hindia, 950 kilometer dari pantai Australia.
Pesan itu diyakini sebagai pesan tertua dalam botol yang diketahui, dalam hal rentang waktu dari ditulis hingga ditemukan. Sebelum penemuan ini, Guinness World Records mengatakan pesan tertua berumur 108 tahun, ditemukan di Jerman pada 2015. [my/ds]
