Tautan-tautan Akses

Perusahaan Minyak Asing Kembali Beroperasi di Libya


Lima perusahaan minyak asing, termasuk raksasa minyak Italia, ENI mulai beroperasi kembali di Libya (2/9).
Lima perusahaan minyak asing, termasuk raksasa minyak Italia, ENI mulai beroperasi kembali di Libya (2/9).

Ini merupakan langkah penting dalam upaya Tripoli memulihkan ekonomi yang hancur akibat kerusuhan sipil dan sanksi-sanksi.

Pemerintah sementara Libya mengatakan lima perusahaan minyak internasional kembali beroperasi di negara itu, langkah penting dalam upaya Tripoli memulihkan ekonomi yang hancur akibat kerusuhan sipil dan sanksi-sanksi.

Anggota Dewan Nasional Transisi (NTC) Aref Ali Nayed hari Jumat mengatakan ke lima perusahaan itu termasuk perusahaan minyak raksasa Italia, ENI.

Ia menyampaikan itu di Paris setelah pertemuan antara pemimpin NTC dan pejabat-pejabat asing yang mengupayakan cara-cara khusus untuk membantu Libya pulih dari pertempuran berbulan-bulan melawan pasukan yang setia kepada Moammar Gaddafi.

Sesi hari Jumat itu sehari setelah para pemimpin dunia menjanjikan 15 milyar dolar dukungan finansial dan kemanusiaan bagi pemerintah sementara Libya. Tim rekonstruksi Libya akan menentukan bagaimana dana yang baru dicairkan itu digunakan sebaik-baiknya.

Sementara itu, Turki membuka kembali kedutaan besarnya di Libya hari Jumat, setelah pengumuman hari Kamis bahwa negara-negara lain, termasuk Romania dan Rusia, mengakui Dewan Nasional Transisi sebagai penguasa sah Libya.

Di luar itu hari Kamis, menanggapi pesan audio Gaddafi agar pendukungnya terus bertempur, seorang pejabat militer pemerintahan sementara Libya menilai Gaddafi “menggantang asap”.

Jurubicara militer NTC Kolonel Bani Ahmad Kamis malam mengatakan Gaddafi sama sekali tidak memahami rakyat Libya, dan menuduhnya berusaha lari dari negara itu.

XS
SM
MD
LG