Taliban melancarkan serangan dini hari "berskala besar" pada Sabtu (31/8) terhadap sebuah kota penting di Afghanistan utara. Serangan itu terjadi bahkan ketika para pemimpin kelompok pemberontak itu terlibat dalam perundingan perdamaian dengan AS untuk mengakhiri perang mematikan.
Para warga dan pejabat pada Sabtu (31/8) mengatakan para pemberontak menyerang Kunduz, ibu kota provinsi dengan nama sama, dari beberapa arah berbeda, memicu baku tembak menegangkan selama sehari dengan pasukan pemerintah Afghanistan.
Pemerintah Afghanistan memberitahu kantor berita Prancis, Sabtu (31/8) malam, mereka telah "mengusir" para pejuang Taliban. Tapi berbagai laporan media mengatakan seorang pembom bunuh diri telah menarget kepala polisi Kunduz.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nasrat Rahimi mengatakan 10 orang tewas dan lima terluka, termasuk kepala polisi.
Sebelumnya, para pejabat Afghanistan mengukuhkan, bahwa serangan menewaskan sedikitnya sembilan pasukan keamanan pemerintah dan 36 pemberontak. Seorang juru bicara Taliban mengklaim para pejuangnya "menewaskan dan melukai puluhan" pasukan keamanan Afghanistan dan merebut wilayah, meskipun klaim yang dibuat masing-masing pihak itu sulit diverifikasi. Pertempuran itu mengganggu pasokan listrik dan sambungan ponsel di Kunduz, memutus semua jalur komunikasi. [vm/ft]
