Para pejabat di Washington terus bereaksi setelah Amerika dan Rusia minggu lalu menyelesaikan pertukaran tahanan antara Brittney Griner bintang bola basket WNBA dan terpidana pedagang senjata Rusia, Viktor Bout. Griner menghabiskan hampir 300 hari di balik jeruji karena kepemilikan ganja sementara Bout menjalani hukuman lebih dari 14 tahun karena menyalurkan senjata ke beberapa konflik paling berdarah di dunia.
Seorang atlet kembali ke AS untuk ditukar dengan pedagang senjata Rusia yang dihukum. Pemerintah Presiden AS Joe Biden mengamankan pembebasan bintang bola basket WNBA dan peraih medali emas Olimpiade dua kali, Brittney Griner.
Sebagai gantinya, Kremlin mengamankan pembebasan terpidana pedagang senjata Rusia, Viktor Bout. Dikenal sebagai "pedagang kematian", perdagangan senjata ilegal Bout menuangkan senjata ke beberapa konflik paling berdarah di dunia, banyak di antaranya di Afrika.
Setelah penangkapannya pada tahun 2010 di Bangkok, Bout diekstradisi ke AS di mana di antara dakwaan lainnya, ia dihukum karena berkonspirasi untuk membunuh orang Amerika.
Griner, sementara itu, ditahan hampir 10 bulan di Rusia karena membawa tabung vape berisi minyak ganja saat bepergian untuk bergabung kembali dengan tim profesionalnya. Pemerintahan Biden membela keputusan untuk menukar pedagang senjata dengan pemain bola basket itu.
John Kirby, Koordinator Keamanan Nasional (NSC) AS untuk Komunikasi Strategis mengatakan,“Dalam perundingan , kita melakukan apa yang bisa dilakukan. Sebanyak yang bisa dilakukan, dan kita terus mendesak dan melakukannya. Dan kesepakatan yang kita peroleh minggu lalu, adalah kesepakatan yang memungkinkan. Itu kesepakatan yang bisa kita dapatkan saat ini. Sekarang saatnya kita bisa mendapatkannya, dan kita mengeksekusinya.”
Kecaman terhadap pertukaran tahanan itu mengarah pada orang Amerika lainnya yang ditahan lebih lama di Rusia dan untuk tuduhan palsu yang menyebabkan mantan anggota Angkatan Laut AS, Paul Whelan mendekam di balik jeruji besi. Ia dijatuhi hukuman 16 tahun penjara pada tahun 2020 atas tuduhan mata-mata. Perunding berharap untuk mengamankan pembebasannya bersama Griner. Tapi kesepakatan itu gagal, dan para pengecam mengatakan pembebasan itu menjadi preseden yang berbahaya.
Anggota DPR dari Partai Republik Adam Kinzinger, Minggu (11/12) kepada televisi ABC dalam acara “This Week” mengatakan,“Saya benar-benar khawatir mengenai dampak yang mungkin terjadi pada penyanderaan di masa depan. Jika ada negara yang memutuskan bahwa mereka memiliki seseorang yang mereka inginkan kembali, mereka jelas bisa menangkap siapa pun dan menganggap bahwa kita akan merundingkannya."
Setelah mendarat kembali di AS, Griner mulai menerima perawatan di Brooke Army Medical Center di San Antonio, Texas. [my/jm]
Forum