Pertikaian antara Pangeran Harry dan pers Inggris beralih ke ruang pengadilan di London pekan ini.
Duke of Sussex dijadwalkan untuk bersaksi di Pengadilan Tinggi setelah pengacaranya memberikan pernyataan pembukaan hari Senin (5/6) dalam kasus hukum pertamanya melawan Daily Mirror.
Daily Mirror adalah salah satu dari tiga tabloid yang dituduh secara tidak sah memata-matai kehidupan sang pangeran dalam upaya untuk mendapatkan informasi tentang keluarga kerajaan.
Harry akan menjadi anggota pertama keluarga kerajaan Inggris dalam lebih dari satu abad yang bersaksi di pengadilan. Ia diperkirakan akan menggambarkan kesedihan dan kemarahannya karena diburu oleh media sepanjang hidupnya, dan dampaknya terhadap orang-orang di sekitarnya.
Harry, 38, menyalahkan wartawan karena menyebabkan kecelakaan mobil yang menewaskan ibunya, Putri Diana, dan mengatakan pelecehan dan intrusi oleh pers Inggris, termasuk artikel yang diduga rasis, menyebabkan ia dan istrinya, Meghan, melarikan diri ke AS pada tahun 2020 dan meninggalkan kehidupan kerajaan.
Artikel-artikel yang dikutip Harry berawal dari ulang tahun-nya ke-12, ini ketika Mirror melaporkan bahwa Harry merasa "tidak enak" tentang perceraian ibu dan ayahnya, yang sekarang menjadi Raja Charles III.
Harry mengatakan dalam dokumen pengadilan bahwa laporan itu membuatnya bertanya-tanya siapa yang bisa ia percayai karena ia takut teman dan rekannya mengkhianatinya dengan membocorkan informasi ke surat kabar. Jumlah temannya semakin sedikit dan ia menderita "serangan depresi dan paranoia yang hebat." Berbagai hubungan cintanya berantakan ketika para perempuan dalam hidupnya --- dan bahkan anggota keluarga mereka -- "terseret ke dalam kekacauan."
Ia mengatakan ia kemudian menemukan bahwa sumbernya bukanlah teman yang tidak setia tetapi jurnalis agresif dan penyelidik swasta yang mereka sewa untuk menguping pesan suara dan melacaknya ke lokasi terpencil seperti Argentina dan sebuah pulau di lepas pantai Mozambik.
Surat kabar-surat kabar dari Mirror Group mengatakan mereka tidak meretas telepon Harry dan artikel-artikel mereka didasarkan pada teknik pelaporan yang sah. Meski demikian, Mirror Group mengakui dan meminta maaf karena menyewa penyelidik swasta untuk menggali apa yang terjadi pada Harry pada suatu malam di bar. Terlepas dari pengakuan Mirror Group, artikel tahun 2004 berjudul "Seks di Pantai dengan Harry" tidak termasuk di antara 33 hal yang akan dipertanyakan di persidangan.
Peretasan telepon untuk mendengarkan pesan suara para pesohor umum dilakukan tabloid-tabloid Inggris pada tahun-tahun awal abad ini. Aktivitas ilegal itu memicu kontroversi hebat setelah pada tahun 2011 setelah suratkabar News of the World meretas telepon seorang gadis berusia 13 tahun yang tewas terbunuh. Pemiliknya Rupert Murdoch menutup koran itu dan beberapa eksekutifnya menghadapi pengadilan pidana. [ab/uh]
Forum