Sehari sebelum pertemuan enam negara yang dihadiri oleh Indonesia, Malaysia, Australia, Brunei Darussalam, Filipina dan Selandia Baru itu Menkopolhukam Wiranto (28/7/2017) melakukan beberapa pertemuan dengan delegasi dari Australia, Selandia Baru dan Filipina di Hotel Four Points, Manado, Sulawesi Utara.
Pada pertemuan yang dimulai Pukul 14.30 WITA Wiranto berdialog dengan Jaksa Agung Australia George Brandis. Wiranto didampingi Menlu Retno Marsudi, Kapolri Tito Karnavian dan kepala BNPT Suhardi Aliyus.
Usai pertemuan itu, Wiranto menerima Menlu Selandia Baru Gerry Brownlee dan dilanjutkan dengan Penasehat Keamanan Nasional Filipina Hermogenes C. Esperon Jr.
Dalam keterangannya kepada pers, Wiranto menjelaskan pertemuan pada Jumat siang (28/7) itu untuk mendapatkan bahan atau masukan penting soal bagaimana menghadapi terorisme yang berkembang khususnya yang terjadi di Marawi, Filipina Selatan, untuk kemudian dibicarakan dalam forum resmi Sub-Regional Meeting ke esokan harinya.
“Kita akan melaksanakan pertemuan intens dari enam negara besok, tapi hari ini kita sudah mendahului dengan pertemuan bilateral tentu untuk mendapatkan bahan-bahan yang cukup penting yang kita bincangkan besok, sehingga yang kita bincangkan tadi juga tidak terlepas dari masalah bagaimana kita menghadapi terorisme yang sekarang berkembang di wilayah Marawi atau Filipina Selatan dengan berbagai perkembangannya, sehingga dengan pihak Filipina kita tadi meminta penjelasan yang lebih agak detail sebelum besok, mengenai perkembangan aksi terorisme, katakanlah percobaan usaha untuk membangun basis baru ISIS di Filipina Selatan,” papar Wiranto.
Wiranto berharap hasil pertemuan sehari itu akan memberikan masukan berharga bagi upaya bersama menghadapi terorisme di Asia Tenggara, khususnya di Marawi, Filipina Selatan.
Sementara itu Jaksa Agung Australia George Brandis menilai masalah pejuang asing dan terorisme lintas batas harus di tangani secara bersama-sama, dimana untuk pertama kalinnya enam negara Asia Tenggara dan wilayah Oceania bertemu dalam sub-regional meeting itu. Ia berharap hasil penting dari pertemuan di Manado itu akan semakin menguatkan ikatan kerjasama dalam menghadapi terorisme.
Pertemuan enam negara di Kota Manado, Sulawesi Utara itu merupakan sebuah upaya bersama untuk mempelajari anatomi, kondisi dan situasi yang terjadi di Filipinan Selatan untuk dapat ditanggulangi secara bersama-sama. Dalam hal ini semua negara di Asia Tenggara tidak ingin wilayahnya dijadikan sebagai basis baru ISIS. Pertemuan itu juga akan membahas kegiatan antiterorisme yang menitikberatkan pada kerjasama penguatan perbatasan. [yl/em]