Perusahaan teknologi komunikasi papan atas Amerika Serikat (AS), AT&T dan Verizon, akan menangguhkan peluncuran layanan nirkabel baru di dekat bandara-bandara utama setelah beberapa maskapai penerbangan terbesar mengatakan layanan itu akan mengganggu teknologi penerbangan dan menimbulkan gangguan sangat besar.
Di Bandara Internasional San Fransisco, tiga penerbangan internasional dibatalkan pada Rabu (19/1) karena keprihatinan atas layanan 5G, meskipun peluncuran teknologi komunikasi canggih itu ditunda.
Air Emirates mengatakan penerbangannya di San Fransisco akan ditangguhkan mulai Rabu (19/1) ini hingga pemberitahuan lebih lanjut. Air Emirates juga menangguhkan layanan ke delapan bandara lain di Amerika, termasuk Boston, Chicago, Dallas-Fort Worth, Houston, Miami, Newark, Orlando dan Seattle.
Air India dan British Airways pada Rabu (19/1) juga membatalkan sejumlah penerbangan karena khawatir dengan dampak teknologi 5G itu. Kedua maskapai baru akan melanjutkan rute penerbangan mereka pada Kamis (20/1).
Keputusan perusahaan telekomunikasi AT&T dan Verizon untuk menangguhkan peluncuran layanan baru mereka diambil pada Selasa (18/10 ketika pemerintah Biden berupaya menengahi penyelesaian perselisihan antara perusahaan telekomunikasi dan maskapai penerbangan atas peluncuran layanan 5G baru yang sedianya dijadwalkan pada Rabu (19/1).
Maskapai penerbangan ingin agar layanan baru ini dilarang dalam jarak dua mil dari landasan pacu bandara.
AT&T mengatakan akan menangguhkan operasi menara seluler baru di sekitar landasan pacu di beberapa bandara, namun tidak mengatakan berapa banyak menara dan untuk waktu berapa lama. AT&T menegaskan kesiapannya bekerja dengan regulator federal untuk menyelesaikan perselisihan itu.
Verizon juga mengatakan akan membatasi jaringan 5G di sekitar bandara. Verizon menyalahkan maskapai penerbangan dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA), dengan mengatakan mereka belum dapat sepenuhnya menyelesaikan navigasi 5G di sekitar bandara meskipun telah bekerja di lebih dari 40 negara.
Layanan nirkabel berkecepatan tinggi yang baru ini menggunakan segmen spektrum radio C-band yang mirip dengan yang digunakan oleh altimer, yaitu piranti yang mengukur ketinggian pesawat di atas permukaan tanah. Altimer digunakan untuk membantu pilot mendarat saat jarak pandang buruk, dan mereka terhubung dengan sistem lain di pesawat itu.
AT&T dan Verizon mengatakan piranti mereka tidak akan mengganggu sistem elektronik pesawat, dan bahwa teknologi itu telah aman digunakan di banyak negara lain.
Pengumuman ini muncul setelah industri penerbangan mengeluarkan peringatan mengerikan tentang dampak jenis layanan 5G yang baru itu pada penerbangan.
Para CEO maskapai-maskapai penerbangan terbesar di Amerika mengatakan gangguan pada sistem pesawat akan lebih buruk dibanding yang mereka kira dan membuat banyak penerbangan mustahil dilakukan. [em/jm]