Pernyataan Donald Trump tentang London merupakan “omong kosong”, ujar Walikota London Boris Johnson hari Selasa (8/12), dan ia mengundang kandidat calon presiden Partai Republik itu untuk datang dan melihat kota itu secara langsung.
Trump yang pada hari Senin (7/12) menyerukan “larangan total dan menyeluruh bagi warga Muslim untuk masuk ke Amerika”, mengatakan kepada stasiun televisi MSNBC bahwa beberapa bagian kota London, “begitu teradikalisasi sehingga polisi ketakutan.”
Tetapi Johnson – yang berasal dari kelompok konservatif – mengatakan “komentar Trump yang keliru itu sama sekali tidak masuk akal”.
Mengikuti sejumlah politisi Inggris yang sudah mengecam Trump, Johnson mengatakan ia akan “mengundang untuk memperlihatkan langsung kepada Trump pekerjaan luar biasa yang dilakukan polisi setiap hari di wilayah-wilayah di seluruh kota itu”.
“Angka kejahatan terus turun di London dan New York, dan satu-satunya alasan mengapa saya tidak ingin pergi ke bagian tertentu kota New York adalah risiko bertemu dengan Trump,” ujar Johnson.
London’s Metropolitan Police mengatakan Trump “benar-benar salah” dan “diundang untuk menerima penjelasan singkat dari Met Police tentang fakta kepolisian di London”.
Perdana Menteri Inggris David Cameron juga mengecam pernyataan Trump tentang warga Muslim, meskipun biasanya para pemimpin Inggris tidak mengomentari para calon presiden pemilu Amerika.
Juru bicara Cameron – Helen Bower – mengatakan “perdana menteri benar-benar tidak sepakat dengan pernyataan yang disampaikan Donald Trump, yang memecah belah, merugikan dan salah”.
Anggota parlemen Inggris Zac Goldsmith – yang juga kandidat dari kelompok konservatif yang berharap menggantikan Johnson sebagai walikota London dalam pemilu tahun depan – menyebut Trump sebagai “salah satu tokoh paling membahayakan dalam politik modern” dan menilai usul larangan bagi warga Muslim untuk masuk ke Amerika itu sebagai “benar-benar gila.” [em]