Tautan-tautan Akses

Permintaan Menguat, Harga Minyak Mendekati Level Tertinggi Sejak 2014


Burung camar melintas di depan anjungan produksi minyak Lapangan Bouri, 70 mil dari lepas pantai Libya, 5 Oktober 2017.
Burung camar melintas di depan anjungan produksi minyak Lapangan Bouri, 70 mil dari lepas pantai Libya, 5 Oktober 2017.

Harga minyah mentah Brent mengonsolidasikan kenaikan di sekitar 70 dolar per barel pada Selasa (16/1), Reuters melaporkan. Ini adalah tingkat harga yang belum pernah terjadi sejak pasar minyak anjlok pada 2014.

Harga minyak telah terkerek naik oleh pembatasan produksi negara-negara anggota OPEC dan Rusia, serta penguatan permintaan karena pertumbuhan ekonomi global yang sehat.

Kontrak berjangka minyak Brent, harga acuan minyak internasional, turun 25 sen atau 0,36 persen dari penutupan sebelumnya, menjadi 70.01 dolar per barel, Selasa. Namun para pedagang mengatakan posisi Brent cukup kuat di level ini.

Brent menyentuh 70.37 dolar per barel pada Senin (15/1), harga tertinggi sejak Desember 2014, yang menandai dimulainya kelesuan harga minyak

Kontrak berjangka minyak Amerika, West Texas Intermediate, diperdagangkan naik 20 sen atau 0,3 persen dari penutupan sebelumnya. WTI sempat menyentuh harga tertinggi sejak Desember 2014, yaitu 64,89 dolar per barel, pada sesi perdagangan awal.

“Kami telah membarui neraca pasokan/permintaan untuk merefleksikan pengetatan pasokan di pasar minyak yang terjadi lebih cepat dari perkiraan karena perbaikan kondisi sikus, cuaca musim dingin dan tingkat kepatuhan OPEC yang lebih ketat, dari yang diperkirakan,” kata Bank of America Merrill Lynch.

“Kami sekarang melihat ada defisit 430 ribu barel minyak mentah per hari (bph) pada 2018, dibandingkan 100 ribu bph sebelumnya. Dengan demikian, harga minyak mentah Brent akan berkisar rata-rata 64 dolar per barel pada 2018, dibandingkan 56 dolar sebelumnya. Sedangkan untuk minyak WTI, kami memperkirakan harga akan naik dari 52 dolar per barel, menjadi 60 dolar per barel untuk alasan yg sama,” kata bank itu.

Morgan Stanley mengatakan “pasar minyak kekurangan pasokan sebanyak 0,5 juta bph,” dan menambahkan defisit pasokan pada 2018 masih berkisar 200 ribu.

Morgan Stanley memperkirakan harga minyak Brent bisa naik ke sekitar 75 dolar per barel pada kuartal ketiga tahun ini. [fw/au]

Recommended

XS
SM
MD
LG