Saat memperingati kedua keputusan Mahkamah Agung AS yang membatalkan Roe versus Wade, Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan kepada para pemilih bahwa Donald Trump bersalah karena telah membelenggu kebebasan perempuan dan memicu krisis perawatan kesehatan nasional.
“Hari ini dua tahun lalu, saya kira masih banyak di antara kita yang mengingat bagaimana pengadilan tertinggi di Amerika, pengadilan yang sempat memiliki hakim sekelas Thurgood Marshall dan Ruth Bader Ginsburg, merebut hak konstitusional rakyat Amerika, dari perempuan Amerika. Hari ini dua tahun lalu, saya sudah memperkirakan bahwa membatalkan hak perempuan untuk melakukan aborsi akan menjadi sasaran serangan terbuka negara-negara bagian terhadap kebebasan reproduksi. Dan inilah yang kini terjadi.”
Lebih jauh Harris mengatakan, "Donald Trump memilih sendiri tiga anggota Mahkamah Agung karena dia bermaksud agar mereka membatalkan Roe. Jadi hal ini sudah direncanakan," ujar Harris akan mengatakan kepada para pemilih dalam rapat umum kampanye di negara bagian Maryland pada hari Senin (24/6).
Ditambahkannya, “Trump tidak menyangkal hal itu, apalagi menunjukkan rasa penyesalan atas tindakannya. Sebaliknya, dia dengan bangga menepuk dada karena berhasil membatalkan Roe."
Mahkamah Agung Amerika pada 24 Juni 2022 membatalkan undang-undang yang sebelumnya menjamin hak perempuan untuk melakukan aborsi, dan mengembalikan isu ini ke tingkat negara bagian. Ini merupakan salah satu keputusan Mahkamah Agung yang paling signifikan dalam sejarah modern AS.
Mengingat Presiden Joe Biden sedang berada di Camp David untuk mempersiapkan debat presiden minggu ini dengan Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik; Wapres Kamala Harris akan menghadiri
berbagai acara peringatan pembatalan keputusan penting Roe versus Wade, yang merupakan isu penting bagi Partai Demokrat menjelang pemilu. Harris juga akan terbang ke Arizona untuk menghadiri acara tentang hak-hak reproduksi. [em/jm]
Forum