Hari Belajar di Luar Kelas (Outdoor Classroom Day) adalah hari untuk merayakan dan menginspirasi bermain serta pembelajaran di luar kelas. Sekolah Dasar (SD) Negeri 101729 Kampung Lalang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, merupakan salah satu sekolah yang turut melaksanakan Outdoor Classroom Day pada Kamis (1/11).
SD Negeri 101729 Kampung Lalang, mengusung tema perilaku hidup bersih dan sehat, sarapan setiap hari, cinta tanah air, dan permainan tradisional. Tiga ratusan siswa mengikuti Outdoor Classroom Day di sekolah ini. Bukan hanya kegiatan belajar di luar kelas, para siswa dan guru di SD Negeri 101729 juga mendeklarasikan sekolah ramah anak.
Kepala sekolah SD Negeri 101729, Ida Mauli Hutagalung mengatakan para guru, dan paguyuban orang tua siswa sepakat menyatakan untuk melaksanakan kegiatan sekolah ramah anak. Pihak sekolah dan orang tua siswa juga menjamin serta menghormati hak-hak anak untuk mewujudkan Deli Serdang layak anak. Kemudian menjadikan sekolah sebagai rumah ke-dua dan taman yang menyenangkan bagi anak.
"Sekolah ini bisa menjadi rumah ke-dua bagi anak-anak sehingga mereka nyaman bisa menerima pelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Kalau kita nyaman pasti menerima pelajaran akan maksimal hasilnya. Salah satu poin yang paling penting supaya sekolah ini menjadi rumah ke-dua bagi anak sehingga mereka nyaman," kata Ida Mauli kepada VOA.
Kegiatan Outdoor Classroom Day ini diawali dengan sarapan bersama. Kemudian, para siswa membaca deklarasi sekolah ramah anak dan melakukan senam, serta diakhiri dengan permainan tradisional yang dilakukan para siswa serta guru SD Negeri 101729 Kampung Lalang.
"Kami berbaris, kemudian berdoa dan melakukan kegiatan cuci tangan sebelum sarapan karena kami hari ini sarapan bersama di sekolah. Lalu, membaca deklarasi sekolah ramah anak, kemudian yel-yel ramah anak,” terangnya.
Lanjut Ida Mauli, Outdoor Classroom Day bukan pertama kalinya dilakukan sekolah tersebut. Kegiatan ini sudah beberapa kali dilakukan pada tahun sebelumnya. Pihak sekolah juga merencanakan Outdoor Classroom Day akan dilakukan setiap pekan, dan tidak lagi sebagai agenda tahunan.
"Sudah beberapa kali, cuma karena pencanangannya hari ini nantinya sekali seminggu akan kami adakan kegiatan seperti ini setiap Jumat," ungkapnya.
Ada yang menarik dalam Outdoor Classroom Day di SD Negeri 101729 Kampung Lalang. Para siswa diwajibkan memainkan permainan tradisional, seperti gundu atau kelereng, lompat tali, congklak hingga bakiak batok. Ida Mauli menjelaskan, hal itu dilakukan agar para siswa mampu bersosialisasi dengan anak-anak lain serta melestarikan permainan tradisional yang mulai tergerus modernisasi.
"Kami mau mengembalikan anak-anak seperti masa kami dulu. Kembali permainan seperti ini karena anak-anak sekarang pada pegang ponsel sehingga mereka kurang bersosialisasi terhadap temannya. Jadi individu sifat mereka, dengan adanya permainan seperti ini para siswa bisa bersosialisasi, saling menghargai satu sama lainnya. Saya kira ini ada manfaatnya untuk menciptakan kembali permainan tradisional," jelas Ida Mauli.
Pada kesempatan yang sama, salah seorang guru di SD Negeri 101729 Kampung Lalang, Eldina Ompusunggu mengatakan Outdoor Classroom Day sangat begitu antusias disambut para warga sekolah. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Kemudian, kekerasan dalam lingkungan sekolah juga harus ditiadakan.
"Kalau menurut saya sangat positif kegiatan ini untuk perkembangan siswa, karena sekarang pemerintah menggalakkan anak-anak itu tidak boleh dikerasi, main pukul juga tidak boleh lagi. Jadi bagaimana supaya anak-anak bisa bersahabat dengan guru, itu kegiatan sekarang. Anak-anak harus diajari saling menghargai, menghormati guru dan ramah kepada sesama siswa sehingga sekolah itu menjadi rumah ke-dua yang bisa dianggap tempat nyaman, aman untuk belajar," ujarnya.
Lalu, terkait dengan deklarasi sekolah ramah anak, Eldina berharap terjalinnya kerja sama antara guru dan orang tua siswa dalam membina anak-anak. Hal tersebut juga dipercaya mampu menciptakan suasana kekeluargaan antara guru dan seluruh orang tua siswa.
"Jadi bukan hanya di sekolah saja anak-anak mendapatkan pendidikan, tapi bisa berlanjut ke rumah juga, saling membantu dan kerja sama antara orang tua dan guru," tandas Eldina. [aa/uh]